Senin 23 Apr 2012 14:33 WIB

Diserang Militer, 25 Pejuang Alqaidah Yaman Tewas

Rep: Hannan Putra/ Red: Hafidz Muftisany
Pasukan militer Yaman
Foto: Hani Mohammed/AP
Pasukan militer Yaman

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Bentrokan senjata antara Pihak Keamanan Yaman dengan Pejuang Al Qaeda kembali terjadi di Selatan Yaman. Penyerangan mendadak Pemerintah Yaman pada Sabtu kemarin (21/4) ke sebuah camp pertahanan Al Qaeda menewaskan 25 orang Pejuang Al Qaeda.

Pejabat Keamanan Pemerintah Yaman menerangkan bahwa pasukannya berhasil merebut kembali satu kabupaten dipinggiran Kota Zinjibar. Meskipun sebagian ibukota provinsi masih berada ditangan Al-Qaeda sampai saat ini.

Departemen Pertahanan juga mengatakan, "Pasukan militer telah mencapai kemajuan besar dalam merebut Kota Zinjibar ibukota Provinsi Abyan."

Tetapi pernyataan tersebut juga ditepis Tokoh Al Qaeda, Ansar Al-Syariah yang menegaskan dalam sebuah pernyataannya kemarin (21/4). "Al Qaeda memang mengalami serangan besar-besaran dari Pasukan Sanaa, tetapi mereka gagal dalam merebut Kota Zinjibar" katanya.

Kementerian Pertahanan Yaman dalam sebuah pernyataannya juga mengatakan bahwa serangan yang dimulai sejak dua minggu lalu (7/4) di Selatan Provinsi Abyan dan Lawdersudah menewaskan sedikitnya 250 orang di pihak Al-Qaeda dan 37 orang di pihak tentara Yaman.

Amerika Serikat percaya bahwa cabang Al-Qaeda yang berada di Yaman adalah kelompok Al Qaeda paling berbahaya dari kelompok berbagai aksi teror yang dilancarkan Al Qaeda. Hal itu dikarenakan upaya Pejuang Al Qaeda Yaman yang terus berulang-ulang dalam melakukan serangan terhadap pasukan AS di Yaman.

Pemerintah Yaman menyatakan keseriusan dan tekad bulatnya untuk menumpas segala aksi terorisme di Yaman. Departemen Dalam Negeri Yaman menyatakan akan menumpas terorisme sampa ke akarnya. "Perang melawan terorisme dengan semua unsur-unsurnya akan terus dilakukan tanpa henti sampai ke akar-karnya." kata juru bicara Departemen Dalam Negeri tersebut.

Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi yang baru menjabat telah berjanji untuk merestrukturisasi angkatan militernya untuk bisa lebih efektif memerangi Al-Qaeda di selatan Yaman.Pertempuran di selatan Kota Yaman tersebut dipandang sebagai uji kemampuan bagi Presiden Hadi untuk memerangi kelompok militan Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement