Senin 23 Apr 2012 23:38 WIB

UEA Ingin Selesaikan Perebutan Pulau dengan Iran

Pulau Abu Musa yang menjadi rebutan antara UEA dan Iran.
Foto: Press TV
Pulau Abu Musa yang menjadi rebutan antara UEA dan Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Uni Emirates Arab (UEA) sekaligus Perdana Menteri dan penguasa Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum mengatakan, UEA dan Republik Iran memiliki akar sejarah yang kuat. Untuk itu, ia ingin hubungan kedua negara harus dikembangkan sebagai kepentingan kedua negara yang bertetangga tersebut. Keharmonisan UEA dan Iran dinilai Al Maktoum bisa mempromosikan stabilitas kawasan Teluk.

Al Maktoum mengatakan, UEA menghargai hubungan yang sudah terjalin dengan Iran. Ia juga menekankan, masalah sengketa perebutan tiga pulau yakni Pulau Abu Musa, Pulau Greater dan Pulau Lesser Tunb yang sama-sama diklaim Iran dan UEA, harus diselesaikan melalui negosiasi atau melalui kerangka hukum internasional.

UEA menekankan, penyelesaian ketegangan antara kedua negara bisa dilakukan melalui jalan negosiasi bilateral atau melalui Mahkamah Internasional untuk menetapkan siapa yang berhak atas ketiga pulau tersebut.

Iran merebut kendali Pulau Abu Musa, Lesser Tunb, dan Greater Tunb pada 1971 silam, ketika Inggris memberikan kemerdekaan pada wilayah kependudukannya di kawasan Teluk dan menarik pasukannya. Pulau Abu Musa, satu-satunya pulau berpenghuni dari tiga pulau tersebut, berada di bawah pemerintahan bersama sebagai bagian dari kesepakatan dengan Sharjah, sekarang bagian dari UEA.

Al Maktoum menegaskan, UEA siap menggelar negosiasi dengan Iran sebagai bentuk penyelesaian secara damai dengan salah satu negara tegangga tersebut. Pasalnya, UEA ingin mempertahankan hubungan baik dengan Iran yang dinilai sangat penting untuk mendorong prospek masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement