REPUBLIKA.CO.ID, LAHORE - Seorang siswa berusia 12 tahun dilaporkan meninggal dunia setelah disiksa oleh guru mengaji di Lahore, Punjab, Pakistan. Peristiwa ini mendorong Kepala Kementerian Punjab menyerukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Mohammad Jamil seorang siswa madrasah di Punjab, Pakistan tewas setelah dianiaya dua guru mengajinya. Salah satu guru diketahui bernama Qari Muhammad Jamel dan seorang lagi belum diketahui namanya.
Jamil mengatakan pada orangtuanya ia mengalami siksaan oleh gurunya. Orang tua Jamil kemudian melarikannya ke empat rumah sakit berbeda, untuk mengobati sakit di perutnya. Namun sayang, nyawa Jamil tak tertolong dan meninggal pada Ahad (22/4) lalu.
Ayah Jamil melaporkan kejadian itu pada pihak kepolisian. Saat ini pihak kepolisian Punjab sedang melakukan pengejaran terhadap kedua oknum guru yang melarikan diri tersebut. Ayah Jamil menyalahkan para guru atas penyiksaan yang dilakukan dan para dokter atas kelalaian pengobatan anaknya.
Laporan mengenai kekerasan yang terjadi di madrasah Pakistan memang tidak biasa. Menurut laporan Los Angeles Times pada Desember tahun lalu, polisi menggerebek sebuah madrasah di Karachi dan menemukan belasan siswa laki-laki dirantai di basement sekolah. Mereka tidak diberi makan dan dipaksa untuk bergabung dengan Taliban.
Awal bulan ini, tiga siswa madrasah di Kabirwala, semuanya berusia di bawah lima tahun, telah disksa oleh guru mereka setelah ketiganya kedapatan memetik bunga di kebun sekolah. Ketiganya ditindih batu bata. Hal tersebut terungkap setelah orang tua mereka menemukan pendarahan pada anak mereka. Orang tua salah satu siswa mengatakan pada Tribune Express, "orang-orang brutal seperti itu tak pantas untuk mengajarkan Alquran," kata dia.