REPUBLIKA.CO.ID, ROMA - Seorang warga asli Italia yang memilih masuk Islam telah ditangkap pada Senin (23/4) di Pesaro, Italia tengah atas tuduhan terorisme. Ia dituduh Polisi Italia mengajarkan informasi pembuatan bom kepada kelompok teroris.
"Dia dituduh melakukan kegiatan hasutan dengan tujuan teroris," kata Perwira Kepolisian elit Digos, Alfonso Polverino kepada AFP yang dilansir dari al-Arabiya, Selasa (24/4).
Pihak keamanan Italia kemudian mengancam pria 28 tahun ini dengan hukuman antara lima hingga 10 tahun penjara. Anehnya, Polisi Italia menangkap pria tersebut ketika akan berkunjung ke Maroko untuk bertemu dengan kekasihnya. Polisi kemudian menuduh pria ini ingin bertemu pejuang Taliban asal Maroko, Mohammed Jarmoune.
Polverino mengatakan, Kepolisian menuduh tersangka akan melakukan kunjungan ke Afghanistan untuk bergabung dengan pejuang Taliban disana. Polisi juga mengaitkan beberapa rencana serangan terhadap sebuah Sinagog Yahudi di Milan.
Polisi kemudian menyita sebuah komputer dan materi digital dari rumahnya. Polverino mengatakan, bahwa 11 orang lagi dari delapan orang mualaf asal Italia dan tiga warga Maroko telah ditangkap dan saat ini masih dalam penyelidikan Kepolisian Italia.