Selasa 24 Apr 2012 23:42 WIB

Penjualan Senjata Rusia ke Suriah Harus Tunduk ke Peraturan PBB

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Rusia tidak akan memberlakukan pembatasan pengiriman senjata ke Suriah selain yang ditetapkan oleh Dewan Keamanan PBB, kata Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin, Selasa (24/4). "Kami dengan cermat akan menghormati semua resolusi oleh Dewan Keamanan PBB," katanya.

"Jika tidak ada pembatasan [oleh PBB] kami tidak akan memaksakan batasan-batasan tambahan karena kami percaya bahwa penting untuk memiliki reputasi sebagai pemasok senjata yang stabil."

Rusia sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya menjual senjata ke Suriah sesuai dengan kontrak yang ada tetapi pengirimannya tidak bertentangan dengan perjanjian internasional. Moskow juga mengatakan senjata-senjata itu tidak digunakan terhadap warga sipil.

Rusia memasok Suriah dengan berbagai senjata termasuk rudal-rudal anti-kapal dan pertahanan udara, kendaraan lapis baja serta pesawat. Negara-negara Barat dan Israel menuduh pihak berwenang Suriah melakukan penekanan keras selama setahun protes-protes yang terjadi di negara itu terhadap kekuasaan Assad.

Ia sebaliknya telah menuduh Barat mendukung para pengunjuk rasa, yang katanya adalah para gerilyawan terkait Alqaidah dan para tentara pembelot. Lebih dari 9.000 orang tewas di Suriah sejak pemberontakan rakyat pecah terhadap Presiden Bashar al-Assad pada Maret lalu, kata PBB.

sumber : Antara/RIA Novosti-0ANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement