REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Gedung Putih Selasa memperingatkan Korea Utara agar tidak lagi melakukan tindakan-tindakan permusuhan atau provokatif. Hal ini disampaikan menyusul kabar Pyongyang segera akan memulai uji coba nuklir baru atau mungkin merencanakan peluncuran rudal lagi.
Pyongyang harus "tidak melakukan lagi tindakan bermusuhan atau provokatif. Mereka tidak melakukan apa-apa untuk memajukan perdamaian di semenanjung Korea (atau) di Asia Timur Laut," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney.
Dia mengatakan tindakan-tindakan permusuhan tersebut akan "tidak akan membantu apapun kepada rakyat Korea Utara, padahal banyak dari mereka yang kelaparan karena kegemaran rezim Korea Utara mengeluarkan uang untuk sistem senjata bukan untuk pembangunan ekonomi."
Komentar Carney itu datang di tengah spekulasi baru bahwa Korea Utara akan segera melakukan uji coba nuklir ketiga, mungkin dalam dua pekan mendatang, setelah menembakkan roket jarak jauhnya bulan ini.
Surat kabar Korea Selatan Chosun Ilbo melaporkan persiapan-persiapan untuk uji coba itu di kota timur laut Punggye-ri, di mana Korea Utara melakukan dua ledakan nuklir sebelumnya pada 2006 dan 2009.
Seorang pejabat pemerintah Korea Selatan mengatakan kepada AFP pada 8 April dengan syarat tak disebutkan namanya bahwa gambar-gambar satelit menunjukkan sebuah terowongan bawah tanah baru yang dibangun di situs uji coba nuklir selain dua yang lain di mana tes sebelumnya dilakukan.
Carney, Senin, mengecam perilaku Korea Utara yang suka berperang setelah militer Pyongyang mengancam akan mengubah bagian-bagian dari Seoul menjadi "abu."
Korea Utara telah memperingatkan pembalasan setelah Amerika Serikat membatalkan kesepakatan bantuan pangan selama peluncuran roket awal bulan ini oleh Pyongyang, yang gagal dan memalukan bagi rezim pemimpin baru Kim Jong-Un.
Obama mengunjungi zona demiliterisasi antara kedua Korea bulan lalu dan mengecam Korea Utara sebagai bangsa yang tidak dapat membuat "apapun yang bermanfaat" dan "tidak bekerja."