Rabu 25 Apr 2012 05:14 WIB

Yordania Kutuk Keputusan Permukiman Israel

Israel-Palestina/ilustrasi
Foto: theurbn.com
Israel-Palestina/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh pada Selasa mengecam keputusan Israel untuk melegalkan tiga permukiman pos terluar di Tepi Barat, dalam pembicaraan dengan utusan Amerika Serikat David Hale.

Yordania, yang memiliki kesepakatan perdamaian 1994 dengan negara Yahudi itu, "mengutuk kegiatan permukiman Israel serta langkah-langkah yang diambilnya secara sepihak," kata Judeh pada pertemuan dengan Hale, seperti dilaporkan oleh kantor berita resmi Petra, lapor AFP.

Tiga permukiman pos terluar itu kini akan bergabung dengan 120 permukiman resmi di seluruh Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki, yang merupakan rumah bagi lebih dari 342.000 orang.

Palestina mengecam langkah itu sebagai tanggapan atas surat dari Presiden Mahmud Abbas yang menuntut penghentian kegiatan permukiman jika perundingan damai akan dilanjutkan.

"Amerika Serikat berkomitmen untuk mengerahkan segala upaya yang mungkin untuk membantu mencapai perdamaian di Timur Tengah," kata Hale seperti yang dikutip Petra.

Judeh juga membahas proses perdamaian dengan utusan Kuartet perdamaian Timur Tengah Tony Blair, kata badan itu.

Menteri sementara itu juga bertemu dengan keluarga dari sekitar 22 tahanan Yordania di penjara Israel serta 29 orang hilang di sana, setelah mereka berdemonstrasi di luar kementerian luar negeri di Amman.

Judeh mengatakan ia akan bekerja "untuk mengakhiri penderitaan" para narapidana itu. "Upaya untuk mengorganisir kunjungan ke penjara-penjara Israel saat ini sedang dibahas," katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement