REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kelompok-kelompok bersenjata melancarkan serangan pada Selasa (24/4) terhadap pasukan pemerintah Suriah di pinggiran ibu kota Damaskus, Douma. Serangan itu, menurut laporan Kantor Berita SANA yang dilansir Xinhua, Rabu (25/4), menewaskan satu personil tentara dan menyebabkan tiga lainnya terluka.
Kelompok bersenjata itu menembakkan meriam RPG pada warga sipil dan pasukan penegak hukum di Douma. Daerah itu sekitar 10 kilometer baratlaut pusat Damaskus. Di sana kini menjadi tempat terpanas pemberontakan bersenjata melawan pasukan pemerintah.
Sebelumnya pada hari itu, pengamat PBB bertemu rakyat di sana. Pengamat itu tiba di Suriah 10 hari lalu untuk mengawasi gencatan senjata dan melakukan kunjungan ke Douma. Tim terdiri 11 anggota pengamat PBB melanjutkan tur mereka ke wilayah yang bergolak di Suriah. Penyebaran 300 pengamat akan selesai selama beberapa pekan mendatang.
Suriah telah berulang kali menyatakan komitmennya terhadap rencana perdamaian yang ditengahi oleh utusan internasional, Kofi Annan. Meski demikian, Suriah juga menuduh kelompok-kelompok bersenjata meningkatkan aksi kekerasannya melawan upaya Kofi Annan.
Sejak kedatangan para pengamat PBB, terjadi lonjakan pembunuhan dan penculikan di Suriah. Diduga, aksi itu dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata di negara itu.