REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Tindakan Menteri Kebudayaan Swedia pada sebuah karya dari instalasi seni kue Swedia menuai banyak protes. Kue yang dibuat dengan tema pemotongan alat kelamin (sunat) perempuan dianggap mengandung unsur rasisme.
Sang artist pembuat karya tersebut Makode Linde mengatakan, karyanya yang berbentuk seorang wanita hitam telanjang pada awalnya dimaksudkan untuk menyoroti isu pemotongan kelamin (sunat) pada perempuan.
Kala itu Menteri Kebudayaan Swedia Lena Adelsohn Liljeroth yang menghadiri pameran tersebut, kemudian tertangkap kamera memotong kue di bagian alat reproduksi dari karya seni tersebut. Kontan tindakannya menuai banyak protes baik di seluruh negeri maupun di dunia maya.
Liljeroth kemudian meminta maaf atas pelanggaran yang menurutnya tidak disengaja. Namun banyak pihak mengatakan permintaan maaf saja tak cukup, mereka meminta Leljeroth mundur dari jabatannya sekarang. Alasan mereka reaksi Liljeroth pada karya seni Linde tidak tepat. Alih-alih meningkatkan kesadaran, Liljeroth malah menganggap hal tersebut lelucon dan sebuah hiburan dengan memotong kue di bagian alat reproduksi.
Dalam perayaan Hari Seni Dunia di Swedia 15 April lalu, artis Makode Linde menuai banyak kritik atas instalasi seni kuenya. Meskipun karya tersebut awalnya dibuat untuk meningkatkan kesadaran akan isu sunat perempuan. Namun banyak yang menganggapnya merupakan karya yang mengandung unsur rasis, beberapa pihak lain beranggapan itu merupakan ekspresi provokatif dalam seni.
Namun dalam wawancara eksklusif dengan Al Jazeera, Linde mengatakan menteri kebudayaan tak mengetahui subyek kue sebelum memotongnya.