REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Liga Arab meminta Dewan Keamanan (DK) PBB untuk menyebar tim pemantau lebih cepat ke Suriah guna mengawasi genjatan senjata. Liga Arab juga meminta PBB untuk menerapkan embargo pengiriman senjata ke Suriah.
"Seluruh dunia sedang menunggu gencatan senjata, tapi sayangnya setiap hari korban tewas," kata Ketua Liga Arab, Nabil al-Arabi, pada pertemuan para menteri Liga Arab, Kamis (26/4).
Liga Arab juga meminta DK PBB untuk melindungi warga sipil Suriah di bawah Bab 7 dari Piagam PBB. "Liga Arab akan menetapkan perwakilan Arab di Dewan Keamanan PBB dalam pertemuan 5 Mei mendatang untuk meminta Dewan Keamanan melindungi warga sipil Suriah segera sesuai dengan Bab Tujuh dari piagam Dewan Keamanan PBB," tulis draft pernyataan.
Bab 7 Piagam PBB memungkinkan Dewan Keamanan untuk mengesahkan tindakan mulai dari sanksi diplomatik, ekonomi hingga intervensi militer.
Di hari yang sama, sebanyak 25 orang tewas karena tembakan pasukan Suriah. Sembilan orang tewas di Deir al-Zor dan puluhan orang terluka di Duma di pinggiran kota Damaskus. Tembakan juga terdengar di Deraa dan Hama. "PBB kesulitan untuk mengirim pemantau, ketika aku menelpon Annan, ia juga tidak nyaman dengan situasi tersebut," kata Arabi.
Baik Arabi dan Annan sepakat akan menghubungi Sekjen PBB Ban Ki-moon untuk meminta pengiriman pemantau yang cepat dan masif ke Suriah. "Yang paling penting sekarang adalah gencatan senjata. Gencatan senjata terjadi jika jumlah pemantau memadai," tandasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
