REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI, LIBYA - Bentrokan dipicu oleh pemberontakan penjara di kota timur Benghazi menewaskan satu orang dan sedikitnya empat lainnya terluka, kata sumber keamanan kepada AFP Kamis (26/4).
"Baku tembak meletus setelah para tahanan yang memberontak menewaskan satu orang dan melukai empat orang lainnya, termasuk dua penjaga," kata seorang pejabat senior keamanan yang minta tak disebut namanya kepada AFP.
"Pemberontakan ini dipimpin oleh gerilyawan garis keras di dalam penjara dan gagasan mereka didukung dari luar oleh kalangan garis keras bersenjata," katanya.
Dia menambahkan bahwa upaya untuk membebaskan diri itu telah gagal. Seorang juru bicara komite keamanan tertinggi di kota timur Benghazi mengkonfirmasikan insiden itu.
"Beberapa tahanan Kwefiya memberontak hari ini pada pukul 16.00 waktu setempat, menyerang para penjaga dan merebut senjata mereka," kata Mohammed al-Quseiri kepada AFP.
"Mereka mengancam sebagian tahanan tetapi polisi peradilan dengan dukungan komite keamanan tinggi menjadikan situasinya di bawah kontrol. Pasukan komite keamanan tinggi mengepung penjara itu," kata Quseiri melanjutkan.
Dia menambahkan bahwa penyelidikan kini sedang dilakukan. Pasukan keamanan masih terus mengepung penjara Kwefiya, yang terletak di timur Benghazi, kata seorang wartawan AFP di tempat kejadian Kamis malam.
Warga dan para saksi mengatakan kepada AFP bahwa tembakan berat telah mengguncang daerah tersebut. Kerabat tahanan berduyun-duyun ke Kwefiya setelah mendengar tentang kejadian tersebut.
Jalan menuju penjara diputus oleh pasukan keamanan, tetapi mobil-mobil ambulans bergegas masuk dan keluar dari daerah itu membawa para korban, kata wartawan AFP.