REPUBLIKA.CO.ID, BAQUBA, IRAK -- Seorang ibu dan tiga anaknya ditembak hingga tewas dalam satu serangan sektarian di satu desa Irak tengah, setelah dua bom menewaskan delapan orang yang sebagian besar warga Syiah, kata polisi, Jumat.
"Pria-pria bersenjata tidak dikenal menyerbu masuk ke sebuah rumah di desa Abu Garma dan membunuh wanita berusia 45 tahun warga Sunni dan tiga anaknya yang berusia antara 10 dan 15 tahun," kata Letkol Ahmed al-Karkhi.
Serangan dengan senjata berperedam suara diperkirakan terjadi antara pukul 03.00 dan 04.00 waktu setempat (07.00 dan 08.00 WIB) Jumat. Ia menambahkan, mayat-mayat itu ditemukan sekitar pukul 09.00 waktu setempat (13.00WIB) oleh seorang anggota keluarga.
Seorang letnan kolonel polisi yang ikut dalam penyelidikan itu mengatakan serangan diimungkinkan bermotif sektarian dan dapat menjurus pada aksi kekerasan lebih jauh.
"Sebagian besar mereka yang tewas dalam dua serangan kemarin (Kamis) adalah warga Syiah dan keluarga yang tewas kemudian adalah warga Sunni," katanya. "Tampaknya itu adalah insiden sektarian dan ada resiko aksi itu membawa kepada aksi kekerasan sektarian lebih jauh di daerah itu."
Karkhi mengatakan satu mobil bunuh diri meledak dekat satu kafe di Abu Garma, Kamis, setelah satu ledakan bom lainnya di dalam kafe itu menewaskan delapan orang dan mencederai 18 orang lainnya.
Abu Garma adalah satu desa kecil berpenduduk antara 150 dan 200 orang utara Baguba ibu kota provinsi Diyala. Desa itu sebagian besar dihuni warga Sunni, sementara daerah sekitarnya dihuni warga Syiah.