REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG---Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un menyaksikan latihan militer yang melibatkan tank-tank, pesawat-pesawat dan artileri, kata media resmi pada Sabtu, di tengah berlanjutnya ancaman-ancaman Pyongyang terhadap Korea Selatan.
Kim, komandan tertinggi militer berkekuatan 1,2 juta prajurit, memandu latihan militer yang digelar untuk menandai ulang tahun ke-80 angkatan bersenjata, kantor berita negara KCNA tanpa menyebutkan tanggal latihan itu. "Dia meminta tanpa ampun memusnahkan musuh-musuh dengan senjata keadilan dan balas dendam jika mereka berani memprovokasi," katanya.
Korea Utara telah mengancam "perang suci" terhadap pemerintah konservatif Korea Selatan sebagai balasan atas penghinaan yang dirasakan selama Pyongyang melakukan peringatan seratus tahun kelahiran pendiri negara Kim Il-Sung bulan ini.
Ada juga spekulasi luas bahwa Korea Utara mungkin akan melakukan uji nuklir lain menyusul kecaman-kecaman internasional terhadap peluncuran roketnya yang gagal pada 13 April.
Para pejabat pertahanan Korea Selatan dan Amerika Serikat melihat satu kesempatan "sangat tinggi" uji nuklir lain, kata Wakil Menteri Pertahanan Seoul, Lim Kwan-Bin, seperti dikutip Jumat di Washington. "Penilaian Korea Selatan dan Amerika Serikat adalah bahwa kemungkinan sangat tinggi bahwa Korea Utara akan melakukan percobaan nuklir," kata kantor berita Yonhap mengutip pernyataannya setelah pertemuan dua hari dengan para pejabat senior Pentagon.
"(Kami) tidak dapat memprediksi waktu tertentu, tetapi itu diyakini kapan saja bisa mereka lakukan."
Lim mengatakan ia tidak memiliki bukti kuat, tetapi mengutip catatan bahwa Pyongyang melakukan uji coba nuklir menyusul kritik-kritik peluncuran rudal jarak jauh tahun 2006 dan tahun 2009. "Ada banyak pendapat bahwa ada kemungkinan besar Pyongyang ia akan melakukan uji coba nuklir untuk menebus kegagalan peluncuran rudal," katanya.
Para pejabat Korea Selatan dan Amerika Serikat menegaskan kembali mereka akan menggelar tanggapan tegas untuk setiap provokasi tambahan oleh Korea Utara, kata Lim. Amerika Serikat menempatkan 28.500 tentaranya di pangkalan militer Korea Selatan.