Ahad 29 Apr 2012 09:29 WIB

Ulama Saudi Kecam Penculikan Diplomat

Rep: amri amrullah/ Red: M Irwan Ariefyanto
Sejumlah ulama dan pakar Saudi.
Foto: Al-Arabiya
Sejumlah ulama dan pakar Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH - Imam dan Khatib Masjidil Haram, Syeikh Saleh bin Humaid mengecam keras penculikan diplomat Arab Saudi di Aden, Yaman oleh Al Qaidah.

Dalam keterangan resminya Syeikh Humaid mengatakan bahwa penculikan diplomat merupakan pelanggaran hukum Islam. "Bahkan Nabi Muhammad SAW ketika dua utusan musuh Islam, Musailamah datang berkunjung, tidak pernah menyakiti dan membunuh utusan diplomatik tersebut," ujar Syekh Humaid ketika memberikan khobah Jumat (26/4) lalu yang dilansir dari Internasional Islamic News Agency, Sabtu (28/4).

Rasulullah, jelas Syekh Humaid mengatakan konsul negara seharusnya dihormati sebagai perwakilan sebagai perwakilan utusan sesuai yang diajarkan dalam Islam. Lanjut Syekh Humaid mengatakan, ini preseden buruk dalam dunia Islam, ketika Konsul negara Islam diculik oleh sesama orang Islam.

Khotbah Syekh Humaid mengacu pada penculikan diplomat Saudi Abdullah Al-Khalidi di Aden hampir satu bulan lalu. "Mereka tidak mengikuti ajaran Islam, yang mereka klaim untuk mematuhi," katanya.

Ia juga mengatakan, Kerajaan Saudi tidak akan membuat tawaran dan menyerahkan untuk kelompok yang reputasinya diragukan dan tak dikenal.  "Kerajaan Saaudi menolak tunduk kepada segala bentuk pemerasan dan tindakan teror," kata Syekh Humaid.

Aturan Islam, papar Syekh Humaid, hanya mentolerir tindakan seperti menculik hanya di tengah-tengah pertempuran atau di medan perang. Bahkan mereka, tambah Syekh Humaid, tidak diperbolehkan untuk menyakiti anak, wanita, orang tua, melukai siapapun bahkan hewan dan tumbuhan. Syekh Humaid juga mengatakan penculikan diplomat oleh Al Qaida adalah bukti fanatisme yang salah terhadap agama.

Kelompok Al Qaida di Jazirah Arab (AQAP) dilaporkan menahan seorang diplomat Arab Saudi yang diculik bulan lalu di kota Aden, Yaman selatan. Seorang anggota Al Qaida mengonfirmasikan dalam pesan telepon kepada dubes Arab Said di Sanaa bahwa kelompok itu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement