REPUBLIKA.CO.ID, BELFAST -- Dua bom yang ditaruh oleh kaum nasionalis militan Irlandia, termasuk satu dengan peledak yang bisa membunuh siapa saja dalam radius 50 meter, berhasil dijinakkan di Irlandia Utara pada Sabtu (28/4) waktu setempat.
Bom seberat 270 kilogram tersebut, yang kira-kira berukuran sama dengan bom yang menewaskan 29 orang di kota kecil Omagh dalam satu serangan paling mematikan di Irlandia Utara selama tiga dasawarsa kerusuhan pada 1998, diletakkan di satu kendaraan yang ditinggalkan di kota kecil Newry. Polisi menuduh kelompok nasionalis. Kelompok tersebut menentang kesepakatan Perdamaian 1998 yang mengakhiri sebagian besar kerusuhan di provinsi yang dikuasai Inggris itu.
Polisi juga menyatakan peledak tersebut benar-benar dimaksudkan untuk mengakibatkan kerusakan besar.
"Bom tersebut dimaksudkan bahwa siapa saja yang berjarak 50 meter dari peledak ini akan tewas dan setiap orang dalam jarak 100 meter akan menderita luka serius," kata Kepala Polisi Wilayah, Inspektur Alasdair Robinson, dalam satu taklimat. "Ini adalah peledak yang sangat besar. Kalau saja meledak, itu tentu akan menyebabkan kerusakan besar."
Satu bom lagi yang juga diamankan oleh militer pada Sabtu (28/4) ditemukan di bawah mobil yang diparkir di Belfast. Sebanyak 80 orang diungsikan dari rumah mereka selama lima jam pada malam hari ketika aparat menjinakan bom tersebut. Tak ada keterangan mengenai ukuran bom itu.