Ahad 29 Apr 2012 12:58 WIB

Kedubes Arab Saudi di Kairo Diamankan Panser

Kedubes Arab Saudi di Kairo, Mesir.
Foto: Ahmed Gomaa/AP
Kedubes Arab Saudi di Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Sedikitnya enam tank tempur dan tiga panser polisi anti huruhara didukung puluhan tentara polisi pada Minggu tampak mengamankan Kedutaan Besar Arab Saudi di Kairo menyusul pemanggilan pulang Duta Besar Arab Saudi untuk Mesir, Ahmad Qatan.

Dubes Arab Saudi dipanggil pulang pada Sabtu (28/4) untuk konsultasi setelah aksi protes yang semakin meningkat di depan gedung Kedubes Arab Saudi di Kairo untuk menuntut pembebasan Ahmed Gezawi (30), pengacara dan aktivis Mesir, yang ditahan di Arab Saudi sejak tiga pekan lalu.

Gezawi ditangkap di Bandara Jeddah, saat bersama istri dan seorang anaknya hendak melakukan ibadah Umrah, karena dituduh menyelundupkan 21 ribu kapsul obat terlarang. Gezawi dilaporkan telah mengakui penyelundupan narkoba tersebut, namun istrinya yang tidak ikut ditahan membantah tuduhan penyelundupan narkoba tersebut.

Para pemrotes Mesir menganggap tuduhan penyelundupan narkoba itu hanya rekayasa pihak keamanan Arab Saudi untuk menjerat Gezawi.

Gezawi di mata kalangan aktivis pemuda Mesir cukup populer karena ia telah berulang kali ditangkap dan dipenjara di era rezim pimpinan Presiden terguling Hosni Mubarak atas tuduhan melakukan gerakan antipemerintah.

Sementara itu, Ketua Majelis Tertinggi Militer Mesir yang berkuasa, Marsekal Mohamed Hussein Tantawi telah melakukan pembicaraan telepon dengan Raja Arab Saudi, Abdullah Bin Abdul Aziz, untuk menyampaikan penyesalannya atas aksi protes di Kedubes Arab Saudi.

Akibat unjuk rasa tersebut, Arab Saudi pada Sabtu menutup kantor Kedutaan Besarnya di Kairo dan dua konsulatnya di kota Iskandariyah dan Suez. "Tidak akan pelayanan visa dan aktivitas lainnya hingga waktu yang belum ditentukan," demikian pengumuman yang tertempel di pintu masuk gedung Kedubes.

Sebanyak 20 partai politik saat pertemuan dengan Marsekal Tantawi pada Sabtu untuk membahas penyusunan konstitusi baru, menyatakan penyesalan dan meminta Arab Saudi untuk membuka kembali Kedubes dan Konsulatnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement