REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Bocah lelaki asal India berusia lima tahun akhirnya meninggalkan salah satu penjara di Bangladesh, Ahad (29/4). Bocah tersebut telah berada dibalik jeruji besi selama satu tahun. Ia ditangkap oleh polisi perbatasan Bangladesh bersama kakek-neneknya.
Ariful Sheikh akhirnya bertemu dengan kedua orang tuanya di Negara Bagian Benggala Barat, India. Sheikh akhirnya bebas setelah penangkapan yang dilakukan pihak Bangladesh yang menuai kecaman kelompok hak asasi manusia dan pemerintah India.
"Saya berada di satu penjara di Bangladesh. Saya senang bisa bersama orang tua saya," kata Ariful kepada saluran berita India, NDTV, saat diserahkan kepada ayah-ibunya di pos pemeriksaan Gede di perbatasan.
Kakek-nenek Ariful, yang membawanya, telah dinyatakan bersalah karena memasuki Bangladesh tanpa izin saat mereka berusaha menemui kerabat mereka di perbatasan Bangladeh.
Kakek-neneknya --yang juga dibebaskan pada Ahad-- dijatuhi hukuman dua bulan di penjara Kustia. Namun mereka harus menghabiskan waktu lebih dari satu tahun akibat "penundaan prosedur" untuk memulangkan kelompok tersebut, kata Kepala Sipir Penjara Omar Faruq.
"Ariful, yang berusia lima tahun, tidak dihukum, tapi karena ia datang bersama kakek-neneknya, ia harus menghabiskan waktu di dalam penjara bersama mereka," kata Faruq. "Mereka harus mendekam selama 11 bulan di penjara karena diperlukan waktu untuk memperoleh konfirmasi dari para pejabat India bahwa mereka memang warganegara India," katanya.
Pengacara hak asasi manusia mengangkat kasus itu hingga menarik perhatian media awal April, dan membuat pemerintah Dhaka menghadapi tekanan dari New Delhi.