REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH - Sebuah komite tingkat menteri telah dibentuk di Arab Saudi untuk mempertimbangkan diperbolehkannya wanita pergi ke arena kebugaran. Selama ini, sarana ini diharamkan bagi kaum wanita, terutama oleh kaum konservatif.
Abdullah al-Zamil, pejabat senior badan yang mengurusi olah raga, menyatakan komite itu dibentuk untuk mengakhiri polemik boleh tidaknya wanita pergi ka arena kebugaran. "Misi dari komite difokuskan pada membangun sistem untuk klub-klub ini," katanya, seperti dilaporkan surat kabar Al Watan, yang dimiliki oleh anggota keluarga kerajaan.
Di Arab Saudi, pusat kebugaran wanita sangat jarang dijumpai. Kalaupun ada, harganya sangat mahal dan hanya kalangan tertentu yang bisa mengaksesnya.
Seorang anggota Dewan Ulama tahun 2009 mengatakan para gadis dilarang berolahraga karena bisa mengakibatkan kehilangan keperawanan mereka. Di sekolah-sekolah negeri, pelajaran olah raga hanya diikuti oleh siswa pria. Pelajaran olah raga bagi murid wanita hanya bisa diperoleh hanya di sekolah-sekolah swasta.
Sebelumnya, Arab Saudi menegaskan tak akan mengirimkan atlet wanita dalam Olimpiade 2012 di London. Human Rights Watch telah menyerukan kepada Komite Olimpiade Internasional untuk memboikot Arab Saudi, kecuali jika mereka juga menyertakan atlet wanita.
Salah satu atlet wanita Arab Saudi yang terkenal adalah Dalma Malhas, pernah mewakili kerajaan itu dalam Olimpiade junior di Singapura pada tahun 2010. Namun ia berangkat secara independen, tanpa dukungan dan pengakuan kerajaan.