Senin 30 Apr 2012 11:34 WIB

Suriah Tuding AS dan Arab Dibalik Al Qaeda

Rep: Gita Amanda/ Red: Hafidz Muftisany
Ledakan bom di Damaskus, Suriah, Jumat (27/4)
Foto: AP
Ledakan bom di Damaskus, Suriah, Jumat (27/4)

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS-- Suriah menduga, al Qaeda yang kerap memimpin serangan teroris di negeri ini, mendapat dukungan Amerika Serikat dan beberapa negara Arab. Surat kabar setempat melaporkan, metode dan pilihan target serangan teror di seluruh negeri menunjukan adanya keterlibatan al Qaeda dengan AS dan negara Arab.

Menurut laporan tersebut, tindakan terorisme yang dipimpin al Qaeda mendapat dukungan AS dan didanai oleh beberapa negara Arab. "Washington memiliki  sejarah dalam mendukung terorisme dan ini berulang di Suriah. Dimana grup teroris si Suriah, didirikan oleh beberapa negara Arab dengan dukungan Barat," kata tulisan dalam salah satu editorial.

Salah satu insiden yang memperkuat pernyataan media tersebut adalah terungkapnya kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden peledakan bom di Damaskus. Media setempat melaporkan, Geng bersenjata Barisan Al-Nusrah telah mengaku bertanggung jawab atas insiden pengeboman yang mengguncang Damaskus, Jumat (27/4) lalu.

Ledakan terjadi di dekat sebuah masjid dan sekolah di wilayah al-Midan. Saat itu teroris meledakan bahan peledak dan menewaskan sedikitnya 11 orang serta melukai puluhan warga lain.

Sejak pecah kerusuhan di Suriah awal tahun lalu, puluhan orang dinyatakan tewas. Korban tewas sebagian besar berasal dari pasukan keamanan dan warga sipil. Hingga saat ini belum ada pengurangan tindak kekerasan atas konflik yang terjadi di Suriah. Meskipun PBB dan Liga Arab berulang kali mendesak rencana perdamaian.

Negara Barat dan oposisi Suriah menuduh pemerintah bertanggung jawab atas serangkaian pembunuhan yang terjadi. Sementara pemerintahan di Damaskus justru menganggap, konflik yang terjadi ini adalah sabotase dari kelompok bersenjata untuk menimbulkan kerusuhan. Pemerintah juga beranggapan semua insiden tersebut diatur dari luar negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement