REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Setelah hampir satu tahun lamanya, pembangunan tahap 1 Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza akhirnya selesai 100 persen.
Pekerjaan yang semula ditargetkan selama sembilan bulan, sempat molor selama tiga bulan dikarenakan beberapa hal. Antara lain susahnya relawan masuk ke Gaza dalam rangka mengawal pembangunan RSI, pengadaan material yang senantiasa disuplai melalui terowongan, dan kondisi cuaca di Gaza yang senantiasa hujan pada akhir tahun 2011.
Selain itu, kondisi keamanan di Gaza yang tidak menentu akibat serangan-serangan Zionis-Israel yang menyebabkan beberapa kali pekerjaan harus terhenti, serta beberapa item pekerjaan tambahan, yang memerlukan waktu tambahan pula dalam pengerjaannya.
Namun demikian, Relawan MER-C, Abul Ghazi, mengatakan hambatan-hambatan di atas masih terbilang sangat wajar. "Terlebih di daerah yang diblokade ketat bak penjara terbesar di dunia seperti Gaza, pekerjaan bisa berjalan seperti ini memang sudah sangat luar biasa," ujarnya dalam surat elektronik yang dikirim ke ROL, Senin (30/4) malam.
Ghazi menuturkan, akhir pekerjaan RSI Gaza ini ditandai dengan pengecoran akhir tangga ramp yang dilaksanakan pada hari Sabtu 28 April 2012. "Dua pekan sebelumnya, diadakan pengecoran middle area dari RSI ini. Dan beberapa item lain seperti pintu masuk basement dan lantainya. Dengan demikian, seratus persen selesai sudah pembangunan RSI tahap pertama ini," imbuhnya.
Segenap relawan MER-C yang mengawal pembangunan RSI tiada henti-hentinya mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan baik moril maupun materiil untuk RSI. "Dukungan anda semua sangat berarti besar demi suksesnya RSI ini," tutup Ghazi.