REPUBLIKA.CO.ID ,JAKARTA -- Petugas penyelamat berjuang di tengah angin kencang dan hujan untuk mencari korban yang selamat setelah sebuah feri yang mengangkut sekitar 300 orang tenggelam pada Senin malam di salah satu sungai terbesar India, menewaskan sedikitnya 103 orang, kata polisi.
Sekitar 100 orang diselamatkan, kata Jayanta Narayan Choudhury, kepala kepolisian negara bagian Assam tempat kapal itu tenggelam. Kecelakaan itu merupakan yang terburuk dalam beberapa waktu terakhir ini di kawasan timurlaut India.
Orang duduk di atap feri penuh sesak itu, yang mengangkut petani lokal dan keluarga mereka ketika kapal itu terbalik dalam badai di hamparan Sungai Brahmaputra selebar satu kilometer di kawasan terpencil negara bagian itu, yang terletak dekat China dan Bangladesh, kata polisi.
"Upaya penyelamatan kami terganggu oleh cuaca buruk, hujan masih lebat dan jarak pandang hampir nol di kawasan itu," kata P.C. Saloi, seorang polisi di lokasi kejadian, kepada Reuters.
Operasi penyelamatan dihentikan pada larut malam dan dimulai lagi pada pagi hari.
Sejumlah saksi mengatakan kepada polisi, kapal itu sudah tua dan pecah menjadi dua setelah terbalik di sungai itu, salah satu sungai terbesar di Asia. Kapal-kapal kecil sering mengalami masalah di sungai itu, namun feri tersebut merupakan kapal terbesar yang tenggelam dalam beberapa tahun terakhir ini.
Kapal itu keberatan oleh penumpang dan barang, yang mencakup karung-karung beras, dan tidak membawa sekoci darurat atau rompi pelampung, kata polisi itu.
Perdana Menteri Manmohan Singh, yang mewakili negara bagian Assam di majelis tinggi parlemen, mengatakan, ia "terguncang dan sedih" atas musibah itu.
Petugas penyelamat mengatakan, mereka telah menghubungi rekan-rekan mereka di Bangladesh untuk membantu pencarian korban yang selamat.