REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Bank Dunia, Robert Zoellick, Selasa (1/5), mengatakan bahwa Eropa akan kesulitan mencapai reformasi ekonomi yang diperlukan tanpa pertumbuhan untuk mendukungnya. "Saya pikir sekarang Eropa tergantung pada apa yang terjadi dengan Italia dan Spanyol," Zoellick mengatakan dalam sebuah wawancara televisi CNBC.
"Kedua negara itu sedang melakukan konsolidasi fiskal dan reformasi struktural, tetapi itu sangat sulit dilakukan di lingkungan tanpa pertumbuhan," katanya, seperti dilansir AFP, Rabu (2/5).
Italia dan Spanyol, ekonomi ketiga dan keempat terbesar di zona euro, berada dalam resesi. Investor takut Spanyol, khususnya, mungkin berikutnya dalam blok itu yang mengikuti Yunani, Irlandia, dan Portugal untuk mencari dana talangan (bailout) internasional.
"Salah satu tantangan, terus terang, tidak hanya untuk Eropa, tetapi juga Amerika Serikat, adalah mencoba untuk melakukan reformasi struktural saat Anda masih punya pertumbuhan," kata mantan diplomat AS ini.
Dia sebelumnya juga diminta komentarnya mengenai Prancis menjelang pemilihan presiden pada Ahad. Jajak pendapat terbaru menempatkan kandidat Sosialis Francois Hollande unggul di depan petahanan sayap kanan, Presiden Nicolas Sarkozy.
"Dugaan saya, jika Hollande, dia akan buat beberapa perjanjian (Eropa) untuk mencoba menambah sejumlah fasilitas investasi, untuk mencoba mendukung beberapa reformasi struktural secara keseluruhan," katanya. Hollande telah berjanji untuk menegosiasikan kembali pakta fiskal zona euro untuk menggabungkan langkah-langkah pertumbuhan, dan berjanji akan memveto jika tindakan dia dianggap tidak cukup.