REPUBLIKA.CO.ID, AFGHANISTAN -- Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, menyerukan agar Afghanistan menghentikan konflik di akhir tahun 2014 dan memulai babak baru di negara itu. Seruan itu disampaikannya dalam kunjungan ke Afghanistan yang dilakukannya pada malam hari.
Menurut laporan Associated Press, Rabu (2/5), beberapa jam lalu, Obama juga mengatakan bahwa pihaknya tidak akan meninggalkan Afghanistan dalam kondisi yang belum stabil. Dalam tayangan televisi dari hangar pesawat udara di Pangkalan Militer Bagram, Obama mengatakan bahwa serbuan yang menewaskan Usamah bin Ladin, tepat setahun yang lalu itu bermakna untuk menghancurkan jaringan Al-Qaidah.
"Saya paham bahwa rakyat Amerika sudah letih dengan perang. Saya tidak akan membahayakan rakyat Amerika sehari lebih lama demi keamanan nasional kita. Tapi, kita harus menyelesaikan tugas yang kita mulai di Afghanistan dan mengakhiri konflik dengan cara yang bertanggung jawab," ujarnya.
Obama menyampaikan pidatonya itu pada Rabu pukul 04.00 waktu setempat. Dia menyoroti kesepakatan keamanan baru yang dijalin antara Presiden Afghanistan, Hamid Karzai dengan AS. Kesepakatan itu ditandatangani lebih awal guna merancang masa depan usai konflik berakhir dan memulai babak baru di negara itu.
Presiden Obama juga berpesan ke jajaran Partai Republik AS yang mempertanyakan waktu penarikan para tentara AS di sana. Mereka mendebat bahwa hal itu akan berisiko meningkatkan keberanian Taliban, jaringan Al-Qaidah, dan sekutu teroris lainnya, serta menurunkan semangat para sekutu Amerika di Afghanistan.
"Tujuan kita adalah menghancurkan Al-Qaidah dan kita ada pada jalur yang tepat. Rakyat Afghan ingin menegakkan kedaulatannya dan membangun perdamaian. Untuk itu, butuh dipertegas waktu berakhirnya perang," tegas Obama.