REPUBLIKA.CO.ID, UTRECHT - Selama lima tahun belakangan, konsumsi alkohol di kalangan remaja Belanda, antara 11 hingga 13 tahun, menurun. Selain itu, dibandingkan dengan keadaan di Eropa dan Amerika Utara, anak-anak Belanda merupakan kelompok paling bahagia.
Demikian kesimpulan penelitian besar-besaran di aras internasional mengenai kesejahteraan dan kesehatan anak-anak berusia 11 hingga 15 tahun. Hasil penelitian diumumkan Rabu (2/5). Ikut menyusun laporan HBSC (Health Behaviour in School-aged Children) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini antara lain dua lembaga penelitian Belanda, Trimbos Instituut dan Universiteit Utrecht.
Hasil penelitian juga menunjukkan minat remaja Belanda melakukan hal-hal yang berbahaya lainnya, juga menurun. Di antara mereka makin sedikit yang masih mencoba-coba ikut merokok, mengisap ganja atau melakukan hubungan seksual sembarangan.
Dalam hal minum alkohol, remaja Belanda kelompok usia 11 hingga 13 tahun, mencatat rekor paling rendah di antara 39 negeri yang menjadi sasaran penelitian. Lima tahun lalu, kelompok umur ini masih termasuk kelompok papan atas. Saat ini, kebiasaan minum kelompok usia 15 tahun Belanda, tergolong rangking papan tengah.
"Selama beberapa tahun ini perhatian atas kebiasaan minum alkohol di kalangan remaja memang sangat besar. Rumah sakit menyediakan perawatan lebih baik bagi remaja pemabuk. Selanjutnya, kalangan orangtua juga menjadi lebih tegas dan perduli," kata Wilma Vollenbergh, salah anggota tim peneliti.
Sebagaimana hasil penelitian lima tahun lalu, anak-anak Belanda merasa paling bahagia. Sekitar 95 persen remaja menilai kehidupan mereka lebih dari cukup.
"Dalam penilaian ini, beberapa faktor sosial mempunyai pengaruh sangat penting. Remaja Belanda pada umumnya punya hubungan baik dengan orangtua, keluarga dan teman mereka. Juga ikut menentukan kenyataan bahwa Belanda termasuk negeri makmur, tanpa kesenjangan sosial mencolok," demikian Wilma Vollenbergh.
Dibandingkan dengan remaja di banyak negeri lain, anak-anak Belanda juga jauh lebih sehat. Tidak banyak keluhan mengenai kesehatan mereka. Tidak banyak di antara mereka yang harus menjalankan diét. Di sisi lain, mereka banyak menonton tv, banyak mengkonsumsi minuman dingin dan terlalu sedikit makan buah-buahan. Dalam hal gerak badan dan sport, mereka termasuk kelompok papan tengah.
Penelitian ini dilaksanakan setiap lima tahun, atas permintaan WHO. Secara keseluruhan, kegiatan ini melibatkan 200.000 anak, di Eropa dan Amerika Utara.