Kamis 03 May 2012 11:24 WIB

Lagi Bentrok di Mesir, Sembilan Tewas

Rep: Hannan Putra/ Red: Djibril Muhammad
Bentrokan aparat keamanan dengan para demonstran di Kairo, Mesir
Foto: Arabnews
Bentrokan aparat keamanan dengan para demonstran di Kairo, Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Sekitar sebelas orang meninggal dunia dan lebih 160 lainnya terluka dalam aksi demonstrasi di halaman gedung Kementerian Pertahanan Mesir yang berada di pusat Kota Kairo. Demonstrasi yang terjadi pada Rabu (2/5) kemarin menuntut segera diakhirinya campur tangan militer dalam urusan negara.

Demonstasi yang sudah berlangsung sejak pagi hari itu tidak juga mereda hingga sore. Teriakan para demonstran yang menggema, seperti 'Turunkan kekuasaan militer!' diduga memancing emosi pihak keamanan. Aksi kian memanas setelah beberapa orang berpakaian preman yang membawa senjata memukuli para demonstran.

Saksi mata yang bercerita kepada Reuters mengatakan bahwa demonstrasi berakhir ricuh antara demonstran dan pihak keamanan. Demonstran banyak yang terluka karena dipukuli pihak keamanan. Mereka yang terluka diseret para rekannya yang ingin menyelamatkan.

Saksi mata lain menceritakan bahwa saat itu suasana kacau dan suara tembakan terdengar di mana-mana. Beberapa demonstran bahkan ada yang nekat membawa pedang.

Pihak Keamanan sebelumnya sudah memblokir jalan dengan mamarkir kendaraan militer di tengah jalan. Kawat berduri dan polisi anti huru-hara sudah disiapkan berlapis. Dikarenakan jumlah masa yang terlalu banyak, diduga pihak keamanan tidak lagi sanggup membendung aksi para demonstran.

Presiden Husni Mubarak yang digulingkan pada Februari 2011 lalu menyerahkan pemerintahan Mesir kepada militer. Hal tersebut banyak mendapat kecaman dari berbagai pihak walaupun pihak militer sudah berjanji untuk menyerahkan pemerintahan setelah pemilihan presiden pada Juli mendatang.

Banyak pihak yang menduga bahwa para jenderal akan mencari pengaruh dan mempunyai kekuatan bahkan setelah presiden baru nanti memimpin Mesir. Kampanye pemilihan presiden secara resmi akan dimulai pekan ini. Hal tersebut masih menyisakan tanda tanya bagi rakyat Mesir. Apakah kampanye akan berlangsung aman dan damai?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement