Kamis 03 May 2012 20:21 WIB

Dipenjara, Mahasiswa AS Minum Air Kencingnya Sendiri

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Mahasiswa Universitas California, Daniel Chong.
Mahasiswa Universitas California, Daniel Chong.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Nahas betul nasib mahasiswa Universitas California, Daniel Chong. Saat mendekam di penjara Amerika Serikat karena tertangkap dalam operasi narkoba, pemuda 23 tahun itu terpaksa meminum air kencingnya sendiri lantaran tidak diberi makanan, air dan akses ke toilet.

"Saya merusak dinding dengan harapan ada air," kata Chong seperti dikutip alarabiya.net, Kamis (3/5).

Chong ditangkap, dengan delapan orang lain, Sabtu (21/4) lalu, dalam operasi pemberantasan narkoba yang dilaksanakan Badan Pemberantasan Narkotika AS (DEA). Dalam penggerebekan itu, DEA menemukan pil ekstasi sebanyak 18 ribu buah.

Namun, entah karena lupa atau khawatir, DEA tidak memberikan makanan dan minuman serta akses toilet kepada Chong. Akibat perlakukan itu, ia harus dirawat karena dehidrasi dan gagal ginjal.

"Saya tidak bisa menjelaskan halusinasi yang terjadi, karena alasan mereka menangkap saya tidak masuk akal. Saya merasa seperti benar-benar kehilangan akal," kisah Chong.

Chong sempat berpikir untuk bunuh diri dengan menggunakan pecahan kaca dari kacamatanya. Beruntung, aksinya itu diketahui perawat yang memeriksanya.

Lantaran tidak terima dengan perlakukan tersebut, Chong mengadukan masalah itu kepada pihak kampus untuk meminta ganti rugi kepada DEA sebesar 20 juta dolar AS (Rp 180 miliar).  "Saya harus melakukan apa yang harus dilakukan untuk bertahan hidup. Berat badan saya turun hingga tujuh kg. Saya benar-benar gila," imbuhnya.

Sementara itu, DEA dalam keterangan resminya mengatakan, setelah para tersangka diambil sidik jari, difoto dan wawancara, mereka lalu dipindahkan ke sel milik DEA. "Tujuh tersangka lalu dibawa ke sel milik DEA, sementara satu orang tak sengaja tertinggal," ujar DEA berkilah.

Direktur Penyelidikan DEA, William R Sherman akhirnya meminta maaf kepada Chong. Ia berdalih insiden itu tidak disengaja. "Saya minta maaf. Saya pribadi telah memerintahkan tinjauan akan prosedur DEA dalam bertindak," sebut dia.

Chong sendiri belum merespon permintaan maaf itu. Ia mengaku heran, mengapa DEA dengan mudah meminta maaf. "Mereka tidak tahu apa yang saya alami," kata Chong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement