REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH - Tren tindik di bagian tubuh kini meningkat di kalangan perempuan Arab Saudi. Melakukan tindik di bibir, lidah dan pusar menjadi sangat populer untuk mereka, begitu dilaporkan surat kabar al-Hayat, Kamis (3/5).
Namun, perempuan Saudi sendiri menanggapi beragam tren tersebut. Beberapa berpendapat tindik membuat seorang perempuan tampak jelek. Ada juga yang menganggap perempuan bertindik tidak feminim.
Pendapat tersebut dikuatkan dengan sejumlah pria yang mengatakan mereka tidak akan pernah tertarik pada perempuan bertindik. Namun, ada juga yang menganggap tindik membuat perempuan lebih cantik dan tampil berbeda. Orangtua juga merasa kesulitan menanggapi tren ini.
Mereka terang-terangan menolak memberi izin kepada anak gadisnya yang ingin menindik wajahnya. Konsultan psikologis dan keluarga Zahra al-Maabi mengatakan menindik sama sekali tidak membuat seorang perempuan tampil cantik. Justru sebaliknya.
"Tuhan menganugerahkan seorang perempuan dengan femininitas. Ketika mereka menindik bibir atau alis, mereka menghancurkan itu," ujarnya. Maabi menambahkan perempuan yang melakukan tindik karena ikut-ikutan tren budaya lain sedang mengalami frustrasi.
Menurutnya, tindik menjadi semacam pengungsi dan cara mendapatkan perhatian. Psikolog Elwi Attarji mengatakan motif sebagian besar perempuan menindik adalah meniru.
Menurutnya, beberapa perempuan menindik anggota tubuhnya untuk menentang orangtuanya dan menunjukkan kemandirian karena melawan norma sosial kebanyakan. "Menghapus fenomena ini bukanlah solusi. Mengatasi akar masalah jauh lebih penting," katanya.