Jumat 04 May 2012 05:20 WIB

Diberondong Tembakan, 56 Orang Tewas Seketika

Kelompok Boko Haram (ilustrasi)
Kelompok Boko Haram (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA---Sebuah rumah sakit di Nigeria menerima 56 mayat dari serangan di sebuah pasar ternak di wilayah terpencil timurlaut, kata seorang perawat bernama Babangida kepada Reuters.

Orang-orang bersenjata pada Rabu malam memberondongkan tembakan di pasar ternak di kota Potiskum, menewaskan dan mencederai banyak orang, kata beberapa saksi dan polisi.

Moses Namiri, kepala kepolisian negara bagian Yobe, mengatakan, jumlah korban tewas mencapai sedikitnya 34 dan Boko Haram dicurigai sebagai pelakunya karena penyerang juga menggunakan peledak.

Saksi Mama Yusuf, seorang pensiunan pegawai negeri, mengatakan, banyak mayat bergeletakan di tanah, namun ia tidak bisa menyebutkan jumlahnya.

Serangkaian serangan dalam beberapa hari ini, termasuk yang menewaskan 19 orang pada Ahad lalu, membuyarkan harapan bahwa pengamanan ketat mengurangi secara berarti kemampuan kelompok militan itu.

Pasukan keamanan Nigeria membunuh tersangka dalang serangan Ahad terhadap umat Kristen, dalam penyerbuan di kota Kano, Nigeria utara, pada Selasa yang menyulut tembak-menembak selama beberapa jam.

Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram.

Kano, kota berpenduduk sekitar 10 juta orang di Nigeria utara, merupakan wilayah yang terpukul paling parah dalam kekerasan itu.

Rangkaian pemboman dan penembakan melanda Kano setelah shalat Jumat yang menewaskan 185 orang, dalam serangan-serangan yang diklaim oleh Boko Haram yang ditujukan pada markas polisi dan kantor-kantor polisi lain, sebuah bangunan kepolisian dan kantor imigrasi.

Penembakan juga terjadi di sejumlah daerah kota itu, yang sejauh ini luput dari kekerasan terburuk selama beberapa bulan ini yang dituduhkan pada kelompok Muslim garis keras tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement