Jumat 04 May 2012 10:19 WIB

Terjemahan Alkitab di Timur Tengah tak Memuat Trinitas

Rep: Amri Amrullah / Red: Djibril Muhammad
Alkitab - ilustrasi
Alkitab - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ORLANDO - Salah satu penerjemah Alkitab terbesar di dunia, Wycliffe Bible Translators yang berbasis di Orlando, Florida diserang para kritikus. Pasalnya terjemahan Alkitab yang ditujukan bagi negara-negara Timur Tengah dan negara Islam itu tidak memuat istilah Trinitas, Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Dalam berita Associated Press, Kamis, pekan lalu, yang dilansir kembali dari NWAonline.com, Kamis (3/5) kemarin, para kritikus Alkitab berpendapat, Bible terjemahan ini telah mendistorsi doktrin trinitas. Di mana Tuhan dalam keyakinan Trinitas, adalah satu dalam tiga kepribadian.

"Jika anda menghapus 'Anak', anda akan menghapus 'Bapa.' Dan jika anda menghapus semua itu, maka seluruh Alkitab dari Surat Kejadian hingga Wahyu tidak akan berkaitan," kata Penginjil Georges Houssney, yang juga menjabat sebagai Presiden Horizons International, salah satu organisasi penginjil di Amerika.

Namun penerjemah dari Wycliffe Bible Translators berpendapat berbeda. CEO Wycliffe Bible Translators, Bob Creson mengatakan, terjemahan tidak pernah menghindari kontroversi, tetapi kata-kata yang dipilihlah yang akan mencerminkan keakuratan Alkitab tersebut.

Menurut Creson, beberapa konsep yang berkaitan dengan Tuhan dan anggota keluarga tidak masuk akal dalam beberapa budaya. "Orang menuduh kami mencoba melakukan pendekatan lain terhadap umat Islam, tapi tuduhan itu tidak benar. Kami hanya berkomitmen menerjemahkan Alkitab secara akurat sebagai bahasa tertinggi," ujar Creson yang dilansir dari Associted Press.

Creson memiliki alasan lain atas terjemahannya. Menurutnya, dalam beberapa kasus, apa yang diketahui para sarjana teologi Kristen sebagai 'istilah keluarga ilahi' - Allah Bapa dan Anak Allah - tidak masuk akal dalam beberapa kebudayaan dunia.

Lembaganya menolak gagasan bahwa Tuhan bisa terlibat dalam hubungan yang mirip dengan keluarga manusia. Creson juga berpendapat bahwa orang-orang dengan budaya yang menganggap Tuhan tidak layaknya manusia, mungkin akan menolak istilah tersebut.

Penginjil John Harrower yang juga uskup Anglikan dari Tasmania berpendapat, terjemahan Wycliffe tidak akurat. Selain itu ia juga menuduh terjemahan tersebut membuat pekerjaan misionaris lebih sulit di tengah masyarakat.

"Mengubah kata dasar dari Alkitab seperti 'Bapa' sebagai 'Tuhan' dan 'Anak' sebagai 'Mesias' akan menjadi klaim umat Islam bahwa Alkitab rusak, penuh kesalahan dan telah dibatalkan oleh Alquran," tulis Harrower dalam email kepada Creson.

Wycliffe Bible Translators adalah lembaga terjemahan Alkitab yang didirikan sejak 1942. Lembaga ini telah terlibat lebih dari 1.500 program penerjemahan Alkitab di 90 negara dalam berbagai bahasa di dunia.

sumber : Associated Press
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement