REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle menegaskan pihaknya akan selalu berada di belakang Israel. "Saya berharap Anda tahu bahwa kita akan terus berdiri di pihak Israel," katanya dalam Forum Global Komite Yahudi Amerika di Washington, Kamis (3/5).
Pembicaraan ini terkait rencana pertemuan lanjutan membahas nuklir Iran di Baghdad 23 mei mendatang oleh negara P5+1 termasuk Jerman didalamnya.
Meskipun ada kekhawatiran Israel bahwa pembicaraan tambahan akan sia-sia, namun Westerwelle menyerukan perundingan lebih lanjut dengan Teheran dan menekankan bahwa "kami bersatu dan penyelesaian kami menunjukkan hasil."
Pada saat yang sama, ia menjelaskan bahwa "kesabaran kita terbatas. Kita tidak akan mengulur waktu." Westerwelle menyatakan keprihatinan bahwa "rezim Iran terus mengancam Israel dengan penghancuran."
Israel sendiri adalah satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir tetapi tidak diumumkan. Tel Aviv secara konsisten memperingatkan bahwa jika Iran bersenjata nuklir akan menimbulkan ancaman keberadaan negara Yahudi itu, dan telah terlibat beberapa kali retorika untung menyerang Iran secara Militer.