REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan pemerintah Cina mengizinkan aktivis hak asasi manusia Chen Guangcheng belajar di luar negeri, Jumat (4/5).
Chen saat ini tengah menjalani perawatan cedera kaki di Rumah Sakit Chaoyang, Beijing. Kakinya mengalami cedera akibat melarikan diri dari tahanan rumah. Ia berada di rumah sakit sejak Rabu.
"Saya hanya bisa beritahu satu hal. Situasi saya saat ini sangat berbahaya," kata Chen.
Menurutnya, selama dua hari berada di rumah sakit, pejabat AS yang ingin menjenguknya tidak diizinkan. Polisi juga membatasi ruang gerak istri Chen, Yuan. Istrinya dibuntuti oleh petugas keamanan.
Di luar rumah sakit, teman, keluarga dan simpatisan Chen berkumpul. Polisi menahan beberapa simpatisan Chen. Dua di antaranya harus merasakan pukulan polisi. Salah satunya adalah kerabat Chen.
Salah satu yang ditahan, pengacara Jiang Tianyong, mengatakan kepada AFP ia ditahan Kamis malam oleh polisi di rumah sakit. Ia mengaku sempat dipukuli dan diperingatkan oleh polisi karena mendukung Chen. Ia dibebaskan pada Jumat pagi.