REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Calon utama dari partai Sosialis Francois Hollande tetap berada di puncak jajak pendapat paling akhir, saat kampanye secara resmi berakhir pada Jumat malam (4/5). Kendati ada penyusutan margin dibanding dengan jajak pendapat sebelumnya. Pemungutan suara pemilu presiden Prancis putaran kedua digelar Ahad.
Hasil terkini penyelenggara jajak pendapat harian Prancis, Ifop, memperlihatkan Hollande menang dengan 52 persen suara sementara Sarkozy meraih 48 persen hingga Jumat sore. Selisih pendapatan suara mereka turun enam sampai delapan persen dari enam pekan sebelumnya.
Sarkozy tampaknya meraih kembali sebagian pemilih pada saat terakhir, meski ia gagal memberi pukulan mematikan terhadap pesaingnya dalam debat yang ditayangkan televisi pada jam tayang utama. Pemimpin partai tengah Francois Bayrou awal pekan ini mengumumkan akan memberi suara buat Hollande.
Jajak pendapat paling akhir tersebut telah membuat jajak pendapat akhir Ahad agak lebih sulit diramalkan, meskipun kebanyakan pengulas memperkirakan kemenangan bagi Hollande, dan salah satu harapan terakhir Sakorzy masih tetap pemilih kanan-jauh --yang mendukung Marine Le Pen pada babak pertama April.
Jajak pendapat Ifop memperlihatkan 55 persen pemilih Le Pen bermaksud mendukung Sakorzy, 19 persen mendukung Hollande dan 26 persen diperkirakan abstein. Le Pen sendiri sebelumnya mengumumkan takkan memberi suara dan mendesak pendukungnya agar mengikuti keputusannya, yang dipandang sebagai kemunduran bila Sarkozy terpilih kembali.
Lebih dari 30 persen pendukung Francois Bayrou akan mendukung Sarkozy, 37 persen bagi Hollande, dan 32 persen tak memilih satu pun, demikian jajak pendapat tersebut. Banyak pengulas mengatakan Sarkozy memerlukan sedikitnya 80 persen pendukung Le Pen dan 50 pendukung Bayrou akan menghindari kekalahan.