Sabtu 05 May 2012 12:46 WIB

Inilah Lima Jam Skandal Seks Secret Service-PSK

Secret Service mengawal Presiden AS, Barack Obama
Foto: newsone.com
Secret Service mengawal Presiden AS, Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, CARTAGENA - Seorang wanita yang berulang kali disebut telah membuat skandal seks Secret Service di Cartega terkuak, menganggap agen yang menyewanya 'idiot' karena membiarkan insiden itu mengemuka. Ia bahkan sesumbar bila seorang mata-mata maka informasi dari mulutnya bisa dikorek sangat mudah.

Wanita ini menggunakan kata "bobo", Spanyol, untuk "tolol" atau "idiot" saat menggambarkan sang agen. Perlu diketahui delapan agen dinas rahasia telah kehilangan pekerjaan mereka akibat skandal itu.

Lima jam, tutur wanita itu, dihabiskan bersama si agen di sebuah kamar hotel di Cartagena, Kolombia.  Ia memang mengaku tak punya ongkos untuk pulang dengan taksi jika sang agen tak memberinya uang. "Namun aku mendapatkan nformasi yang akan membahayakan keamanan Presiden Amerika Serikat Barack Obama," klaimnya.

Si wanita tadi pun mengisahkan apa terjadi selama lima jam di dalam kamar itu. "Pria itu tidur sepanjang malam," kata wanita, yang diidentifikasi oleh pengacaranya sebagai Dania Londono Suarez. "Jika saya mau, saya bisa membongkar semua dokumen-dokumennya, dompet, dan koper."

Dia bilang dia bertemu dengan pria agen itu dan menemaninya kembali ke hotel. Mereka sempat berhenti di jalan untuk membeli kondom.

Agen lain di bar, menurut dia, semua mabuk. "Mereka membeli alkohol seperti mereka membeli air," katanya, meskipun ia tidak pernah melihat bukti bahwa salah seorang dari mereka menggunakan obat-obatan ilegal.

Dia menyatakan para agen Secret Service yang terjebak dalam skandal itu "sangat tolol" karena mempertaruhkan keamanan Obama dan membiarkan semua ini terjadi. "Saat aku berkata, 'Aku akan menelepon polisi sehingga mereka membayar uangku', mereka sama sekali tak melihat itu sebagai masalah," katanya dalam sebuah wawancara dengan Radio W Kolombia.

Dalam wawancara 90 menit dari lokasi yang tidak diungkapkan, tidak ada penyidik dari Amerika yang menghubunginya. Padahal wartawan dengan gampang mendatangi rumahnya seminggu setelah kejadian, ketika seorang pengemudi taksi membawa mereka ke sana.

"Mereka bisa melacak saya di mana saja di dunia ini, tapi mereka belum melakukannya," katanya, berbicara dalam bahasa Spanyol. "Jika para agen Secret Service idiot, bayangkan seperti apa para investigatornya."

Ia menyatakan pria itu telah setuju untuk membayar US$ 800. Jika saja dia membayar sesuai kesepakatan, maka masalah ini tak mencuat dan hidupnya tak akan menjadi sulit seperti sekarang. "Hidup saya secara praktis hancur," katanya. "Nama saya di 'selokan'."

Fotonya tersebar di Internet sejak media mengendus Facebook-nya sepekan setelah kejadian. Ia mengaku kini hidup dalam kecemasan. "Aku takut mereka mungkin membalas," katanya.

Ibu dari seorang anak 9 tahun ini mengaku akan dengan senang hati menjual kisahnya sekarang dan berpose telanjang. Beruntung, katanya, dia kini ditangani pengacara top Kolombia, Abelardo De la Espriella.

Wanita yang hamil pertama kali di usia 17 tahun ini mengaku bertarif US$ 600 dan US$ 800, dan hanya menerima orang asing sebagai klien. Ditanya mengapa ia menjadi pelacur, ia mengatakan "itu pekerjaan yang mudah", yang akan memungkinkannya untuk belajar dan menyediakan waktu untuk anaknya.

sumber : cbsnews.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement