Ahad 06 May 2012 18:50 WIB

Clinton Akui Masih Ada Diskriminasi terhadap Muslim di AS

Rep: Agung Sasongko/ Red: Heri Ruslan
Hillary Rodham Clinton
Foto: AP
Hillary Rodham Clinton

REPUBLIKA.CO.ID,  DHAKA -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton mengaku terluka dengan berbagai tuduhan yang dialamatkan kepada negeri Paman Sam terkait umat Islam. Menurutnya, apa yang dilakukan AS di dunia Islam merupakan bentuk pembelaan diri.

“Itu menyakitkan saya,” kata dia dalam dialog bersama Forum Masyarakat Bangladesh terkait persepsi Amerika terhadap Islam seperti dikutip onislam.net, Ahad (6/5).

Clinton menyatakan penyesalannya terkait persepsi tersebut. Dan sekali lagi ia menegaskan bahwa perang yang terjadi di Irak dan Afganistan hanya pembelaan diri AS.

Dalam kesempatan itu, Clinton juga mengakui adanya diskriminasi terhadap Muslim di AS. “Apakah ada diskriminasi atau prasangka di AS. Sayangnya, ya, sifat manusia tidak berubah secara dramatis,” ujarnya.

Clinton menjelaskan diskriminasi yang terjadi tidak hanya dialami Muslim tetapi agama dan ras lain. Ia pun membela AS dengan mengatakan hukum yang berlaku telah menjamin perlindungan terhadap masyarakat AS.

"Saya percaya Amerika Serikat melalui hukum  dan dialog politik yang dijalankan telah berupaya memberikan jaminan perlindungan hukum bagi banyak orang,” kata dia.

"Tentu saya ingin melihat lebih banyak, negara berbuat lebih banyak untuk melindungi hak-hak minoritas, “ tambahnya.

Namun, ia mengakui hukum-hukum ini tidak bisa mencegah muslim alami diskriminasi.

Seperti diberitakan,  peneliti Pusat Hukum dan Intelijen, Mark Potok mengungkapkan, data statistik Biro Investigasi Federal (FBI) mencatat bahwa pada 2009 aktivitas anti-Islam mencapai 107 kasus. Jumlah itu naik pada 2010 yang mencapai 160 kasus.

"Kenaikan ini paling dramatis semenjak tragedi 9/11. Yang membedakan kenaikan yang terjadi adalah sepenuhnya didalangi oleh politisi oportunistik dan islamofobia profesional," kata Potok.

Menurutnya, sebagian besar kasus berpusat pada masalah penerapan hukum syariah dan pembangunan masjid. Masalah itu dialami di banyak wilayah seperti Murfreesboro, Tennesse, Sheboygan, Wisconsin, dan Temecula, California

sumber : onislam.net
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement