REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran berencana membuat kendaraan umum listrik untuk mengurangi polusi udara. Untuk itu, industri mobil Iran berencana menjalin kerja sama dengan industri mobil listrik di Cina.
Delegasi Iran berkunjung ke beberapa unit industri mobil listrik di timur kota Shanghai, Cina, Sabtu (5/5) kemarin. Iran dan Cina sepakat untuk bertukar pengalaman dan ilmu dalam pembuatan berbagai jenis kendaraan listrik.
Wakil Direktur Organisasi Perlindungan Lingkungan Iran, Iran's Environment Protection Organization (IEPO), Ali Mohammad Sha'eri mengatakan, organisasi akan mendukung industri Iran dalam memproduksi bus dan minibus elektrik tahun depan. Rencananya Iran akan menggandeng Cina dalam proyek kendaraan listrik tersebut.
Seperti diketahui sebelumnya, lebih dari 10 ribu minibus usang terus berkeliaran di jalan-jalan di Iran. Akibatnya polusi udara di Iran semakin mengkhawatirkan pemerintah dan organisasi lingkungan setempat. Produksi kendaraan listrik diharapkan dapat mengurangi polusi udara di Iran. Nantinya Iran akan mengutamakan untuk produksi massal kendaraan umum listrik.
Dari hasil penelitian Perusahaan Pengendali Kualitas Udara terungkap, hampir sebagian besar mobil di Teheran menghasilkan sedikitnya 4.400 ton polisi. Atau dalam satu tahun sedikitnya mobil-mobil di Iran memproduksi polusi sebesar 1,6 juta ton. Bahan utama polutan udara ini berasal dari asap polusi, gas beracun dan gas rumah kaca. Kendaraan umum menjadi biang keladi dalam polusi udara melalui asap kendaraannya.