Senin 07 May 2012 21:15 WIB

Putin Pegang 'Remote Kontrol' Senjata Nuklir Rusia

 Presiden baru Rusia, Vladimir Putin
Foto: AP
Presiden baru Rusia, Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Setelah dilantik menjadi Presiden baru Rusia, Vladimir Putin mendapatkan amanah koper hitam pengendali senjata nuklir milik Rusia. Koper itu ibarat remote kontrol senjata nukril milik Rusia yang tersebar luas di beberapa daerah negeri tirai besi tersebut.

Didampingi calon mantan pemimpin, Kremlin Dmitry Medvedev, Putin diberi kepemimpinan 'koper nuklir' itu dalam upacara resmi pascapelantikan. Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Serdyukov terlihat hadir dalam acara pelantikan tersebut.

Koper nuklir milik Rusia itu menggunakan semacam sandi yang disebut Cheget untuk mengoperasikannya. Tapi dari koper nuklir tersebut, panglima tertinggi Rusia tersebut bisa memberi perintah dan tinggal 'klik', senjata nuklir Rusia bakal meluncur ke negara yang ingin diserang.

Perangkat itu dianggap sebagai peninggalan dari kebuntuang perang dingin antara Moskow dengan Washington. Pasalnya, saat perang dingin dua negara adidaya tersebut terjadi, koper nuklir selalu ada disamping presiden Rusia, termasuk pada kunjungan ke luar negeri. Koper nuklir itu disebut sebagai antisipasi Rusia menghadapi serangan mendadak Amerika Serikat.

Pertama kali, koper nuklir dikembangan pada 1983. Pranata itu biasa dilakukan petugas khusus disebut 'penggerak'. Dan pemimpin Uni Soviet pertama yang memegang koper nuklir itu adalah Konstantin Chernenko pada 1984 silam.

Meski demikian, koper nuklir tersebut adalah satu dari tiga yang ada di Rusia. Dua yang lain menemani kepala staf tentara Rusia dan Menteri Pertahanan Rusia. Pusat kendali strategis jinjing itu harus menerima sinyal sandi dari masing-masing perangkat tersebut, sebelum dapat meluncurkan serangan nuklir.

Koper itu hanya satu kali ditinggalkan penguasa Kremlin, pada Oktober 1996, ketika Perdana Menteri, Viktor Chernomyrdin menggantikan tugas presiden pertama Rusia pascapecahnya Uni Soviet, Boris Yeltsin menjalani bedah jantung.

Medvedev menguasai koper nuklir itu empat tahun setelah mengambil alih kursi kepresidenan dari Putin, yang pertama dari dua masa baktinya tercatat antara 2000 hingga 2008.

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement