REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI-- Amerika Serikat terus menekan India untuk mengurangi skala impor minyaknya dari Iran. Ini dilakukan sebagai bagian dari kampanye Washington untuk memaksa Teheran menghentikan program nuklirnya.
Menteri Luar Negeri AS Hilary Clinton dalam kunjungannya ke Kolkata di timur India mengatakan, "Ada cukup banyak pasokan minyak di pasar dunia untuk India. India diharapkan mencari sumber lain yang memadai," kata Hillary.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri India S,M, Krishna mengatakan, sanksi sepihak yang diberlakukan oleh negara atau grup negara tertentu, tak kan mempengaruhi hubungan perdagangan yang sah antara India dan Iran. Ia mengatakan, permintaan New Delhi akan impor minyak mentah pada Teheran terkait dengan kebutuhan energi di India.
Selama ini AS memberlakukan sanksi keras terhadap keuangan dan minyak Iran sejak awal 2012. Upaya tersebut ditempuh untuk menekan Teheran menghentikan program nuklirnya. Sanksi sepihak AS ini rencananya akan diberlakukan penuh pada 28 Juni 2012.
AS dan Uni Eropa mengklaim program nuklir Iran mencakup komponen militer. Dalih tersebut digunakan untuk menjatuhkan sanksi internasional dan unilateral pada Iran.
Teheran membantah klaim tersebut. Iran beranggapan Badan Energi Atom Internasional telah berulang kali melakukan inspeksi terhadap program nuklir Iran. Hasilnya mereka tak menemukan adanya bukti penyelewengan terhadap program tersebut.