REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT-- Pengawas kebebasan media internasional, Reporters Without Borders (RSF) pada Senin mengutuk pembunuhan para jurnalis yang meliput di Suriah. Menurut laporan RSF, pasukan Suriah telah membunuh enam jurnalis pada tahun 2012 ini.
Laporan terbaru menyebut, Abdul Ghani Kaakeh (19 tahun) tewas di utara kota Aleppo saat memfilmkan sebuah demonstrasi. Menurut RSF, Kakeeh sengaja ditargetkan untuk dibunuh. Kaakeh ditembak di leher ketika memfilmkan aksi protes di Salah Eddin distrik Aleppo.
Setidaknya empat jurnalis warga lainnya tewas pada bulan April tahun ini. RSF juga mengutuk penangkapan Ali Mahmoud Othman dari distrik terkepung Baba Amro di pusat kota Homs 28 Maret lalu. Ia kemudian diwawancarai di televisi negara pada tanggal 28 April.
"Reporters Without Borders mengutuk hal tersebut," kata pernyataan itu seraya menambahkan bahwa Othmankemungkinan besar telah mengalami penyiksaan berat oleh dinas intelijen sejak penangkapannya.
Jurnalis citizen atau jurnalis yang berasal dari masyarakat di Suriah mengatakn mereka bekerja dalam ketakutan, tapi merasa itu adalah "kewajiban" mereka untuk mendokumentasikan kekerasan.
"Beberapa bulan lalu saya yakin saya tidak perlu untuk mendokumentasikan apa yang terjadi di sekitar saya," kata Mousab al-Hamadi dari Hama di Suriah tengah. "Tapi ketika aku mengerti kita mungkin akan tewas dalam keheningan, saya merasa tugas saya adalah untuk membuat perbedaan."