Selasa 08 May 2012 19:56 WIB

India: Iran Merupakan Sumber Minyak Penting

Minyak Iran
Foto: presstv
Minyak Iran

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--India Selasa mengatakan pihaknya sependapat dengan tujuan Amerika Serikat untuk mencegah Iran menbuat senjata nuklir, tetapi menegaskan republik Islam itu tetap satu "sumber penting minyak".

India, yang 12 persen minyak impornya dari Iran tahun lalu, mengatakan pihaknya mengurangi impor minyak Iran kendatipun menegaskan New Delhi tidak akan ikut usaha-usaha yang dipimpin AS dan Eropa untuk mengurangi pendapatan Teheran dari minyak.

"Kami memiliki keinginan kuat dalam satu penyelesaian damai dan dirundingkan masalah-masalah menyangkut program nuklir Iran," kata Menteri Luar Negeri S.M Krishna dalam jumpa pers bersama dengan Menlu AS Hillary Clinton.

Krishna mengaku bahwa Iran "tetap satu sumber penting minyak bagi kami" dan mengatakan tentang pengurangan itu: "Pada akhirnya, keputusan itu dibuat dengan pertimbangan-pertimbangan komersial, keuangan dan teknis menyangkut kilang-kilang minyak."

"Masalah ini bukan satu sumber perpecahan antara dua negara kita," katanya menegaskan.

India, yang sangat tergantung pada impor energi, tetap pembeli terbesar minyak Iran.

Hillary menghormati India karena mengurangi impor minyak Iran dan mengatakan AS sedang membicarakan dengan India tentang bagaimana mencari sumber-sumber alternatif bagi kebutuhan kebutuhan energi.

"AS dan India sependapat pada tujuan yang sama: kami ingin mencegah Iran memiliki satu senjata nuklir," kata Hillary, yang menyebut India satu "mitra kuat".

Hillary mengatakan Carlos Pascual, utusan AS untuk urusan minyak Iran, akan mengunjungi India pekan depan untuk melakukan perundingan tindak lanjut.

Berdasarkan satu undang-undang baru, AS akan memberlakukan sanksi-sanksi yang dimulai 28 Juni terhadap bank-bank dari negara-negara yang tetap membeli minyak Iran. Departemen luar negeri AS membebaskan negara-negara Uni Eropa dan Jepang.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement