Rabu 09 May 2012 16:15 WIB

Negara-negara Arab: Israel Ancaman Terbesar Perdamaian

Rep: Lingga Permesti/ Red: Djibril Muhammad
 Tentara Israel di Jerusalem
Foto: AP
Tentara Israel di Jerusalem

REPUBLIKA.CO.ID, WINA - Negara-negara Arab menuduh Israel sebagai ancaman terbesar bagi perdamaian di kawasan itu. Hal ini dikarenakan Israel belum menandatangani Perjanjian Nonproliferasi nuklir. Pernyataan tersebut keluar saat negara-negara Arab mengadakan konferensi Timur Tengah di Wina, Austria, Selasa (8/5).

Mesir juga memeringatkan bahwa negara-negara Arab kemungkinan akan memikirkan kembali posisi mereka terhadap senjata atom. Secara terpisah, pejabat senior Departemen Luar Negeri Mesir, Ahmed Fathalla memperingatkan bahwa negara-negara Arab kemungkinan merevisi kebijakan mereka mengenai posisi untuk memiliki senjata nuklir jika konferensi Timur Tengah yang direncanakan gagal terwujud. Fathalla mengatakan ia mengutip penyataan pada 29 Maret di Baghdad.

Namun, seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) yang tidak disebut namanya, mengatakan baru saja mendengar ancaman seperti itu. Menurutnya, Israel tidak mungkin menghadiri pertemuan tersebut. Israel mengaku tak menandatangani karena kemampuan nuklirnya tidak sebombastis yang diberitakan.

Sekutunya, Amerika Serikat justru menuduh Iranlah yang melanggar Perjanjian Nonproliferasi. Iran juga tidak patuh dengan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai senjata nuklirnya. Menurut AS, Iran adalah negara ancaman terbesar akan stabilitas di Timur Tengah. Utusan Kementerian Luar Negeri AS, Thomas Countryman M, mendesak negara-negara Muslim untuk mengurangi tekanan pada pertemuan di Wina tersebut.

"Iran justru gagal mematuhi kewajiban nonprolifreasi termasuk resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Countryman. Ia juga mengecam Suriah yang sangat mungkin bersembunyi di balik program nuklir rahasia. Countryman mendesak Suriah dan Iran kembali ke kewajiban perjanjian yang telah disepakati.

Seperti yang diketahui, Israel bukan anggota pakta 1970 sehingga tidak memiliki perwakilan di Konferensi Wina. Sebelumnya, Mesir merencanakan pertemuan internasional pada 2012 untuk meletakkan dasar pengembangan nuklir di negara-negara Arab.

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement