Rabu 09 May 2012 18:09 WIB

Suriah Merugi 3 Miliar USD Karena Sanksi

Rep: Lingga Permesti/ Red: Hafidz Muftisany
Kekerasan masih terjadi di Suriah, walau pemantau PBB telah mendatangi negara yang dilanda konflik ini.
Foto: AP
Kekerasan masih terjadi di Suriah, walau pemantau PBB telah mendatangi negara yang dilanda konflik ini.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS-- Sanksi barat pada ekspor minyak telah merugikan Pemerintah Suriah hampir 3 miliar dolar AS. "Sektor minyak bumi mengalami kerugian yang signifikan karena sanksi dan Suriah telah mengurangi produksinya,"kata Menteri Perminyakan Suriah, Sufian Allaw, Selasa (8/5).

Menurutnya, produksi minyak telah dikurangi dengan total 35 juta barel sejak Uni Eropa dan AS menjatuhkan sanksi pada April tahun lalu. Allaw menyoroti upaya teknisi Suriah untuk melanjutkan eksplorasi dan produksi gas dan memastikan kebutuhan minyak negara terpenuhi.

"Kementerian bekerja untuk mengatasi kesulitan yang ditimbulkan oleh keputusan tidak adil AS dan Uni Eropa,"kata Allaw.

Allaw mengatakan, Suriah sebelumnya dapat menghasilkan 380 ribu barel minyak per hari dan mengekspor 150 ribu barel per hari. Perusahaan minyak raksasa Shell dan Total serta perusahaan lain seperti Kroasia INA dan Kanada Petro Kanada telah menghentikan operasi di Suriah. Sektor minyak semakin terkena pukulan karena tindakan sabotase yang dilakukan oleh kelompok teroris bersenjata yang menyerang jaringan pipa minyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement