Rabu 09 May 2012 19:32 WIB

Dubes Pakistan: Hubungan Pakistan-AS Kompleks

Rep: Satya Festiani/ Red: Djibril Muhammad
Dubes Pakistan untuk Indonesia Sanaullah
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Dubes Pakistan untuk Indonesia Sanaullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dari serankaian negara-negara yang pernah tergabung dalam sekutu Amerika Serikat, Pakistan adalah sesuatu yang berbeda. Di kala rezim Pervez Musharaf, Washington-Islamabad begitu mesra. Namun, kondisi seperti berubah seperti 180 derajat tatkala tampuk kepemimpinan dalam genggaman Presiden Pakistan, Asif Ali Zardari.

Terlebih lagi, setelah serangan tanpa konfirmasi terhadap almarhum pemimpin Alqaidah Usamah bin Ladin. Dan, yang terbaru adalah serangan udara pesawat tak berawak negeri Paman Sam tersebut, yang korbannya adalah warga Pakistan.

Bagi Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Sanaullah, hubungan negaranya dengan AS merupakan sesuatu yang kompleks. "Amerika Serikat dan Pakistan saling membutuhkan," ujarnya saat berkunjung ke Republika bersama para atase dan keluarga, di Jakarta, Rabu (9/5).

Kunjungannya itu diterima langsung Direktur Pemberitaan Republika Ikhwanul Kiram Mashuri dan Pemimpin Redaksi Republika Nasihin Masha. Kendati hubungan antar dua negara boleh dibilang sempat 'naik-turun', hal itu tidak mengurangi hubungan Pakistan dengan AS. "Kedua negara saling memberikan bantuan," ujar dia.

Pakistan berharap hubungan kedua negara didasari dengan rasa saling percaya. Pakistan juga berharap jika sebuah negara menuduh warga Pakistan, negara tersebut harus memperlihatkan bukti-bukti, mengingat beberapa hal bisa tampak menipu. Ia juga menambahkan Pakistan tidak akan segan-segan menghukum pihak yang bersalah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement