REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina mengutuk serangan bom pinggir jalan terhadap pengamat PBB di Suriah. Akibat ledakan itu, 10 tentara pengawal mereka terluka. Cina juga meminta semua pihak di negara yang dilanda konflik itu untuk menghentikan kekerasan.
Para pengamat yang berada di Suriah itu adalah untuk memantau proposal perdamaian yang disepakati oleh Damaskus dan kelompok-kelompok oposisi. Mereka terkena ledakan di titik nyala selatan kota Daraa, Rabu (9/5). Sejak itu, dua ledakan juga mengguncang ibu kota.
"Cina mengutuk serangan bom tersebut," kata juru bicara kementerian luar negeri Cina, Hong Lei, Kamis (10/5) seperti dilansir AFP. "Kami menyerukan semua pihak di Suriah untuk menghentikan kekerasan (dan), sungguh-sungguh bekerja sama dan mendukung kerja para pemantau PBB serta memastikan keselamatan mereka, sehingga bisa memulai proses dialog politik pada tanggal seawal mungkin."
Ledakan itu terjadi meskipun gencatan senjata yang didukung PBB mulai berlaku pada 12 April dengan tujuan mengakhiri pertumpahan darah selama 14 bulan di Suriah yang dipicu oleh aksi-aksi protes anti-rezim pemerintahan. Sekjen PBB Ban Ki-Moon memperingatkan bahwa Suriah berada di ambang skala penuh perang saudara.