Jumat 11 May 2012 09:56 WIB

Sukhoi Superjet 100 akan Tamat Riwayatnya?

Rep: Gita Amanda/ Red: Taufik Rachman
Pesawat Sukhoi Superjet 100
Foto: defenseindustrydaily.com
Pesawat Sukhoi Superjet 100

REPUBLIKA.CO.ID,MOSKOW-- Para ahli di Rusia sepakat kecelakaan Sukhoi Superjet (SSJ0 100 akan membawa dampak buruk pada penjualannya. Sementara Rusia saat ini hanya dapat menggantungkan harapan pada pesawat yang telah dibeli oleh dua perusahaan Rusia, untuk mengembalikan kepercayaan pembeli lain.

Pengamat ahli dari Fitch Tom Chruszcz mengatakan, saat ini mungkin terlalu dini untuk menilai bagaimana penjualan SSJ 100 ke depannya. Bahkan penyebab kecelakaan belum dapat diketahui. Jika terbukti insiden disebabkan human error dari pilot, Chruszcz mengatakan kepercayaan pembeli akan cepat pulih. Namun jika penyebab kecelakaan merupakan kesalahan teknis, ini akan berdampak jangka panjang.

Ia juga meminta pemerintah Rusia untuk terus memberi dukungan pada SSJ 100. " Saya kira Rusia cukup berkomitmen dengan proyek ini. Terlihat dengan insiden kemarin, Rusia tak lantas meninggalkan proyek," kata dia.

Sementara pengamat lain menilai lebih pesimis insiden kecelakaan ini. Menurut Gusarov salah seorang ahli di Rusia, ia membandingkan kecelakaan SSJ 100 dengan nasib pesawat Concorde supersonik Tu-144. Pesawat yang diresmikan pada 1960 ini ditarik dari peredaran, setelah gagal membuktikan kehandalananya. Pesawat tersebut menyebabkan dua kali kecelakaan udara fatal.

Sekarang Sukhoi menggantungkan harapan pada dua perusahaan yang telah membeli SSJ 100 yakni Aeroflot dan Armavia. Sukhoi berharap SSJ 100 dapat menuai catatan sukses dalam penerbangan di dua perusahaan tersebut.

Saat ini hanya tujuh pesawat yang berhasil dijual Sukhoi. Enam pesawat milik Aeroflot digunakan untuk menghubungkan penerbangan dengan rute, Moskow- St Petersburg, dan Minsk-Nizhny Novgorod. Sementara satu pesawat yang telah dimiliki Armavia, melayani penerbangan rute Ibukota Rusia-Yerevan. Hingga Kamis (10/5) lalu, kedua perusahaan menyatakan masih terus menerbangkan pesawat.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan ungkapan belasungkawa yang tulus pada Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Putin juga mengatakan telah mengeluarkan instruksi untuk wakil Rusia, agar mengambil bagian dalam investigasi yang sedang berlangsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement