REPUBLIKA.CO.ID,REPUBLIKA.CO.ID - BEIRUT: Sebuah bom bunuh diri mobil meledak di Kota Damaskus pada Kamis kemarin (10/5). Ledakan tersebut menewaskan 55 orang dan melukai 372 lainnya.

Seperti dilansir media pemerintah, bom yang terjadi kemarin adalah serangan yang paling mematikan di ibukota Suriah sejak pemberontakan terhadap Presiden Bashar Assad mulai 14 bulan yang lalu.

Para pemimpin oposisi Suriah mengklaim rencana perdamaian yang ditawarkan PBB yang dimediatori Annan hanya sia-sia belaka.

Annan sendiri mengutuk bom bunuh diri tersebut. Ia mengatakan tindakan tersbut adalah tindakan yang sangat menjijikkan. Ia meminta semua pihak untuk menghentikan segala bentuk kekerasan dan melindungi warga sipil. "Rakyat Suriah sudah menderita terlalu banyak," katanya dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Dalam Negeri Suriah mengatakan bahwa bom bunuh diri mobil tersebut terjadi waktu pagi hari kala masyarakat tengah sibuk bekerja.

Para waktu hampir bersamaan, sebuah ledakan juga menghantam Kota Al-Qazaz. Bekas ledakan tersebut membuat lubang sedalam 3 Meter disamping jalan lingkar selatan kota tesebut. Para jenazah korban yang masih bergelimpangan di pinggir jalan masih menunggu efakuasi hingga hari ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika