REPUBLIKA.CO.ID, PBB - Sekitar 4.000 orang yang dituduh sebagai pendukung mantan diktator Muamar Qaddafi masih ditahan di pusat-pusat tahanan milisi Libya yang sering berada di lokasi rahasia, kata seorang utusan PBB.
Menurut Ketua Misi PBB di Libya, Ian Martin, meski sudah ada kemajuan bagi pemilihan demokratis pertama negara itu namun penjara-penjara milisi masih menjadi salah satu "hambatan serius" untuk menegakkan norma hukum.
"Kasus-kasus penganiayaan dan penyiksaan terus terjadi," kata Martin kepada Dewan Keamanan PBB yang dikutip Kantor Berita AFP.
PBB menyatakan "sangat prihatin" atas kematian tiga orang di satu penjara Misrata April lalu yang berada dibawah wewenang pemerintah.
"Informasi yang dapat dipercaya" menyebutkan bahwa kematian itu akibat disiksa, kata Ketua Misi Dukungan PBB di Libya atau UNSMIL.
PBB Oktober tahun lalu mengatakan bahwa sebanyak 7.000 orang, sebagian besar pendukung Qaddafi, ditahan oleh brigade-brigade revolusioner yang memimpin perang untuk menggulingkan diktator (almarhum) itu tahun lalu.