REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN---Afrika Selatan akan dikenai sanksi oleh Amerika Serikat jika gagal memenuhi batas waktu untuk mengurangi impor minyak dari Iran, kata Asosiasi Industri Minyak Afrika Selatan (PIA).
Washington telah menetapkan 28 Juni sebagai batas waktu untuk "mengurangi secara signifikan" impor minyak dari Iran, kata asosiasi dalam pernyataan yang diterbitkan oleh surat kabar lokal Beeld.
Jika Afrika Selatan tidak secara drastis mengurangi impornya, pihaknya akan mempercepat permintaan Amerika Serikat untuk penundaan dan pembebasan sementara dari sanksi ekonomi, kata asosiasi.
Pemerintah, perusahaan minyak dan bank yang digunakan untuk pembayaran minyak dari Iran harus mengajukan satu upaya resmi sebelum 28 Juni dengan Amerika Serikat guna menurunkan impor dan mengajukan perubahan nyata.
"Ini bukan keputusan bisnis untuk kita. Ini melibatkan keputusan politik tentang tekanan politik," kata Direktur Eksekutif PIA Avhapfani Tshifularo.
"Kami berharap keputusan kabinet pada akhir bulan ini, dan kami akan membiarkan sikap kita dipandu oleh itu," kata Tshifularo.
Menghentikan impor minyak dari Iran adalah bagian dari sanksi-sanksi yang dikenakan Amerika Serikat yang dirancang untuk menghentikan kecurigaan pengejaran Teheran untuk memiliki senjata nuklir.
Afrika Selatan mengimpor minyak mentah dari Iran naik menjadi 505.908 ton pada Maret, dari 417.188 ton pada bulan sebelumnya, kata data kepabeanan. Setidaknya 26 persen dari minyak mentah Afrika Selatan diimpor setiap bulannya dari Iran.