Sabtu 12 May 2012 13:46 WIB

Awal Pemerintahan, Hollande Hadapi Krisis Terburuk Prancis

Rep: Fenny Melisa/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Francois Hollande
Foto: AP
Francois Hollande

REPUBLIKA.CO.ID, TULLE -- Presiden terpilih Francois Hollande akan mengadapai krisis Perancis pada awal pemerintahannya. Hollande mengatakan krisis keuangan yang akan dihadapinya lebih buruk dari yang ditunjukkan oleh pemerintahan konservatif Nicolas Sarkozy.

"Terjadi krisis keuangan yang lebih buruk dari yang pemerintah katakan," ujar Hollande kepada wartawan di Tulle, Perancis Tengah, seperti yang dilansir Reuters Sabtu (12/5). Menurut pengamat, krisis kali ini ialah terburuk sejak kejatuhan bursa Prancis pada 1882, dikenal Paris Bourse Crash

Karena itu, pasca kemenangannya, Hollande akan mulai fokus pada disiplin anggaran untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi belanja publik dan menaikkan pajak. Hollande berjanji akan mengurangi defisit anggaran sebesar 3 persen dari PDB pada tahun 2013 nanti agar pertumbuhan ekonomi menjadi solid.

Pihak swasta menanggapi pesimis rencana pengurangan defisit anggaran tersebut. Mereka memperkirakan defisit anggaran akan naik menjadi 4,6 persen pada tahun 2013.

Di lain pihak, Komisi Eropa juga memperkirakan pada tahun 2013 defisit anggaran Perancis juga akan naik menjadi 4,2 persen dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,3 persen tidak 1,75 persen seperti yang direncanakan pemerintahan Hollande. "Kami menunggu otoritas Perancis untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil untuk 2013 nanti," kata Komisaris Urusan Ekonomi dan Moneter Uni Eropa, Olli Rehn, di Brussels.

Menanggapi hal tersebut, akhir Juni lalu Hollande memerintahkan auditor umum Cour des Comptes untuk mengaudit rekening negara. "Kami sedang mengkonfirmasi dan menganalisis. Saya akan menunggu laporan dari Comptes des Cour sebelum mengambil keputusan yang diperlukan," kata Hollande.

Jika hasil auditor mengejutkan, Hollande akan membekukan beberapa pengeluaran Perancis untuk melihat reaksi pasar keuangan dan mengambil tindakan terhadap pengeluaran atau menaikkan pajak pada orang kaya untuk memenuhi target 3,0 persen tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement