Sabtu 12 May 2012 21:03 WIB

Ayahanda Syuhada Mavi Marmara Kunjungi Gaza

Ahmet Dogan (kanan) berpose dengan relawan MER-C di Gaza, Abul Ghazi (kiri).
Foto: Dok MER-C Gaza
Ahmet Dogan (kanan) berpose dengan relawan MER-C di Gaza, Abul Ghazi (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Mendekati peringatan dua tahun tragedi berdarah Kapal Mavi Marmara, Gaza kedatangan ayah seorang syuhada yang gugur ditembus peluru Israel dalam tragedi pada 31 Mei 2010 lalu itu.

Furqan Dogan, merupakan salah satu dari sembilan syuhada yang gugur pada saat penyerangan Israel ke Mavi Marmara. Dari kesembilan korban tersbut, Furqan adalah yang termuda, saat itu usianya baru 19 tahun.

Kedatangan sang ayah, Ahmet Dogan, bersama dengan rombongan dari IHH Turki bertujuan untuk bersilaturahim dengan rakyat Gaza. Ahmet menuturkan, dirinya mengetahui anaknya gugur baru pada hari ketiga setelah penyerangan, setelah Zionis-Israel mengembalikan seluruh tawanan dan korban penyerangan ke turki.

Dia sama sekali tidak menyangka sebelumnya bahwa anaknya menjadi salah satu korban yang gugur. Namun, dengan tegar Ahmet menyatakan musibah yang menimpanya adalah kehendak Allah. "Semoga menjadi syafaat di hari akhir kelak," ujarnya, kepada Relawan MER-C di Gaza, Abul Ghazi, Jumat (11/5).

Lulus SMU dengan predikat nilai tertinggi disekolahnya, Furqan bercita-cita menjadi dokter spesialis Mata. Ketika sang ayah bertanya, kenapa ingin menjadi dokter mata? Furqan menjawab, ingin pergi ke Afrika dan membantu saudara-saudaranya yang terkena katarak.

"Niat tulus tersebut sebentar lagi menjadi kenyataan, karena anak bungsu dari tiga bersaudara tersebut ternyata telah mendaftar di sebuah universitas favorit. Namun Allah berkehendak lain, kemuliaan syahid lebih dahulu menghampirinya," ungkap Ahmet.

Ahmet Dogan mengatakan kedatangannya ke Gaza adalah mewakili Furqan, yang belum sempat menginjakkan kakinya di bumi Gaza. Namun demikian, nama Furqan Dogan telah terpatri di hati masyarakat Gaza atas perjuangannya.

Ahmet juga menegaskan bahwa gugurnya Furqan tidak akan sia-sia dan insya Allah akan menjadi syafaat di hari kiamat kelak. Ibunda furqan menurut Ahmet, bahagia dan sangat bangga dengan anaknya.

Sebagaimana diketahui, pada tanggal 31 Mei 2010 kapal bantuan kemanusiaan Mavi Marmara yang berisikan 600 relawan dari 30 negara dirampok dan dibajak oleh Zionis-Israel di perairan internasional mediterania.

Empat orang relawan MER-C dan seorang jurnalis televisi swasta yang turut dalam rombongan tersebut ikut dijebloskan ke dalam penjara oleh tentara Israel. Sembilan orang gugur dan puluhan lainnya mengalami luka-luka, termasuk dua relawan asal Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement