REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO ZALITZINTLA -- Gunung berapi Popocatepetl di Meksiko menyemburkan awan besar debu dan batu pada malam hari. Semburannya menutup bandar udara lokal pada Sabtu waktu setempat. Warga desa di dekatnya pun menjadi ketakutan setelah Popocatepetl selama sepekan memperlihatkan peningkatan aktivitas.
''Popocatepetl, yang terletak 50 mil di sebelah tenggara Mexico City, menimbulkan guncangan dan menyemburkan empat awan debu pijar pada Jumat malam dan Sabtu pagi,'' kata Pusat Pencegahan Bencana Nasional dalam satu pernyataannya pada Sabtu (12/5).
Semburan Popocatepetl mencapai 2,5 mil ke udara. Popocatepetl melontarkan bebatuan berpijar lebih dari setengah mil dari kawahnya. Raul Arambula, ilmuwan yang bekerjasama dengan pusat bencana pemerintah, mengatakan gunung berapi itu menyemburkan sebagian besar debu dan batu yang berpijar merah sejak April lalu.
"Itu luar biasa. Ini tentunya membuat khawatir semua orang yang tinggal di dekatnya," Arambula sebagaimana dikutip Reuters.
Santiago Xalitzintla merupakan wilayah yang berada sekitar enam mil dari gunung berapi tersebut. Warga mengaku mendengar suara gemuruh keras yang membuat mereka berlarian ke lapangan kota kecil itu pada malam hari. "Gunung api itu kelihatan serius. Gunung tersebut benar-benar bergemuruh sangat kuat semalam," kata Juan Castro (83) yang mengaku dirinya setengah tuli tapi masih bisa mendengar suara gemuruh Popocatepetl.
Awan debu memaksa pengelola bandar udara di negara bagian Puebla, Meksiko tengah, menghentikan operasinya pada Sabtu. Debu yang membubung ke udara awal pekan lalu menutup bandar udara tersebut pada Selasa (8/5) dan Kamis (10/5).
Beberapa pejabat perlindungan sipil di Mexico City mengatakan perubahan arah angin dapat mengirim debu ke ibu kota negeri itu sepekan ke depan. Pusat penanganan bencana di Meksiko menaikkan tingkat siaga gunung api ke posisi kuning tiga dari posisi kuning dua pada pertengahan April. Itu merupakan peringatan tertinggi ketiga dalam skala tujuh tingkat.